SimadaNews.com-Kondisi jalan dari dan Menuju Nagori Saribu Jandi, Kecamatan Purba-Simalungun, kondisinya rusak parah dan sangat memprihatinkan namun tidak ada perhatian Pemkab Simalungun.
Pangulu Nagori Saribu Jandi, Kesar Kesar Sitopu, saat berbincang-bincang dengan SimadaNews, Selasa (12/2) mengaku, satu-satunya akses jalan menuju nagorinya belum begitu banyak mendapat sentuhan pembangunan sudah hampir puluhan tahun. Kondisi infrastruktur menuju desanya sangat tidak memadai.
“Jalan utama di desa kami kondisinya sangat memprihatinkan, sulit dilalui, karena belumpur dan berlubang,” katanya saat ditemui di Kantor Pangulu Nagori Saribu Jandi.
Menurut Pangulu Nagori yang sudah menjabat dua periode ini, infrastruktur jalan merupakan akses utama bagi mobilitas masyarakat dalam memasarkan hasil pertanian. Apalagi saat ini, akibat dari anjloknya hasil pertanian, itu menambah kesulitan masyarakat.
Parahnya tingkat kerusakan jalan, membuat para pedagang berpikir dua kali untuk datang ke nagori mereka membeli hasil pertanian, sehingga mengakibatkan rendahnya harga jual dari hasil pertanian.
Selain memberikan dampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, keadaan ini sangat merugikan masyarakat, akhirnya menimbulkan kesenjangan sosial ditengah-tengah masyarakat.
“Kita sudah berkali-kali mengusulkan pembangunan jalan melalui Musrembang Nagori, hingga Musrenbang Kecamatan. Bahkan mengajukan permohonan melalui proposal oleh kelompok-kelompok masyarakat. Ttapi dari tahun ke tahu, tidak ada satu titikpun yang tersentuh perbaikan,” ungkapnya.
Kesar Sitopu menambahkan, kerusakan infrastruktur jalan terjadi di ruas jalan utama serta biaya ongkos menuju Saribudolok mencapai Rp20 ribu rupiah per orang pulang pergi, itupun menggunakan mobil Truk dengan kondisi seperti ini sangat berdampak lambatnya laju perekonomian masyarakat.
“Jalannya banyak berlobang-lobang hampir tak berbentuk, jika musim penghujan tampak seperti kubangan. Masyarakat sangat ingin kondisi jalan diperbaiki dan menjadi baik,” ujarnnya.
“Kondisi jalan berpengaruh buruk, terutama pada perputaran ekonomi masyarakat, apalagi disana merupakan penghasil pertanian yang cukup besar,” katanya lagi.
Sementara beberapa masyarakat, mengatakan selama ini mereka telah berupaya secara swadaya melakukan perbaikan jalan. Namun karena keterbatasan dana dan waktu, maka upaya perbaikan yang dilakukan hanya membuat kondisi jalan menjadi sedikit membaik untuk sementara waktu.
“Kami mohon Pemkab Simalungun melihat langsung kondisi infrastruktur nagori kami dan melakukan pemerataan roda pembangunan di tiap daerah. Jangan ada yang memihak. Bila pemerintah memperhatikan pembangunan infrastruktur ini, dipastikan akan mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Saming Purba, diamini warga lainnya. (supra/snc)
Discussion about this post