SimadaNews.com-Pembunuhan terhadap Sisa Lestari (19), mahasiswi salah satu perguruan swasta di Aek Kanopan, Kabupaten Labura, sudah tertangkap. Ternyata pelaku adalah kekasihnya sendiri bernama Aryawan alias Wawan (24).
Wawan ditangkap di Tapanuli Selatan (Tapsel), karena melarikan diri pulang ke kampung halamannya, setelah menghabisi nyawa warga Dusun V Desa Mekar Marjanji itu. Dan terungkap juga, bahwa Wawan yang selama ini mengakun lajang kepada Lestari, ternyata sudah berkeluarga dan memiliki satu anak.
Begitu ditangkap oleh personel Polres Tapsel, Wawan pun diserahkan ke Polres Labuhanbatu, untuk proses hukum selanjutnya.
Saat relis pers di Polres Labuhanbatu, Wawan menceritakan kronologis perbuatannya. Dia menceritakan, peristiwa itu terjadi Kamis (8/2) di areal Kebun Afdeling IV Desa Londut, Kecamatan Kualuh Hulu.
Awalnya, tidak terjadi permasalahan antara dia dan korban. Sebab selama sebulan pacaran, antara mereka selalu terjadi komunikasi yang baik. Meskipun sudah berumahtangga, Wawan mengaku masih lajang kepada korban.
“Kami sudah sebulan pacaran. Awal perkenalan kami di Simpang Tugu di Londut. Dia tidak tahu saya sudah berkeluarga, karena saya mengaku lajang,” katanya.
Selama sebulan berpacaran, Wawan mengaku sudah dua kali berhubungan badan layaknya pasangan suami istri dengan korban.
“Yang kedua di lokasi tempat peristiwa itu sebelum kami bertengkar,” aku Wawan.
Dia merunut, sebelum kejadian, mereka sekitar pukul 19.00 WIB bertemu di lokasi tempat mereka biasa menjalin kasih. Waktu bertemu, kali ini Wawan mengakui kalau dirinya sudah berkeluarga kepada korban. Mendengar pengakuannya, korban menjerit histeri tetapi dia bisa menenangkan korban.
Selanjutnya, dia meminta uang Rp700 ribu kepada korban tetapi korban menolak karena sedang tidak memiliki uang sebanyak itu. Karena tidak dapat uang kontan, Wawan meminta sepedamotor korban untuk digadaikan dan akan ditebus dalam waktu satu bulan. Namun permintaan itu ditolak keras oleh korban seraya mengancam akan menjerit supaya didengar orang.
“Lestari mengancam akan menjerit dan mengaku mau diperkosa jika ada orang lewat,” ucap Wawan.
Kebetulan, lanjut Wawan, terdengar suara sepedamotor menuju ke tempat mereka. Takut korban nekat menjerit, dua pun nekat mencekik leher dan menutup mulut korban sambil bersembunyi agar tidak kelihatan pengendara sepedamotor yang melintas.
Setelah sepedamotor berlalu, ia melepaskan tangannya dari leher dan mulut korban. Namun dia melihat korban sudah tidak bergerak lagi. Saat dia memegang hidung korban, korban terasa tidak bernafas, begitu juga dengan denyut nadi korban sudah tidak ada lagi.
“Saya pikir dia sudah mati, terus saya jatuhkan ke tanah dan saya berencana pergi. Tapi baru saja beranjak ternyata Lestari kembali menjerit minta tolong,” sebut Wawan.
Mendengar jeritan korban, sambung Wawan, dia spontan kembali mendekati korban sembari mengambil sepotong kayu bulat lalu memukul bagian leher dan wajah korban sehingga terkapar dan langsung tewas.
“Setelah saya pukul leher dan wajahnya, dia terjatuh dan tidak bergerak lagi. Saya pun langsung pergi dan lari ke Tapsel menemui istri dan anak,” akunya.
Dia mengungkapkan, satu hari berada di Tapsel, akhirnya dia memutuskan untuk menyerahkan diri ke Mapolres Tapsel.
Sedangkan Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang, didampingi Kasat Reskrim AKP Teuku Fatir Mustafa, mengatakan pihaknya langsung melakukan olah TKP begitu menerima adanya laporan penemuan mayat di lokasi kebun.
“Saat lidik di TKP, tim menemukan jam tangan, sendal dan sepedamotor korban. Atas temuan itu, disimpulkan bahwa pelaku adalah orang dekat korban,” katanya. (mas/snc)
sumber:dekrit.com