SimadaNews.com-Suasana di bantaran rel Kereta Api (KA) Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur mendadak ramai. Ratusan warga seketika berkumpul, melihat sosok tubuh yang terpotong di sepanjang rel setelah KA Jurusan Siantar-Medan melintas dari lokasi yang tidak jauh dari Kantor Kelurahan Asuhan itu, Jumat (2/3) sekira pukul 17.00 WIB.
“Siapa itu yang ditabrak KA. Itukan tadi si Justri. Sudah kularang tadi jangan duduk di situ karena kereta mau lewat. Tapi mengangguk saja dia,” kata L br Sibarani, ketika warga mulai ramai berdatangan di sekitar rel.
Perempuan berumur 46 tahun itu mengaku, tidak bisa memastikan apakah korban yang diketahui bernama Justri Sianipar itu ditabrak KA karena sengaja duduk di rel atau menabrakkan diri ketika KA melintas.
”Tapi tadi sudah kularangnya Ito. Tapi itulah, cuma senyum dan menganguk saja,” ulang Boru Sibarani lagi .
Tidak berapa lama, seorang pria bernama Jonathan Sianipar yang disebut-sebut warga merupakan abang kandung korban, terlihat juga hadir di lokasi. Dia tampak menangis melihat tubuh adiknya yang sedang dievakuasi personel polisi yang tiba di lokasi setelah mendapat laporan dari warga.
Menurut keterangan warga lain, Jonathan abang korban baru tiga hari berada di Kota Pematangsiantar pulang dar Jakarta. Jonathan sengaja pulang, rencananya hendak membawa adiknya berobat.
”Itu si Jus mau dibawa berobat sama abangnya. Makanya heran juga kenapa bisa keluar rumah hingga tertabrak KA,” ucap warga lain.
Jonathan Sianipar (36), abang Justri di lokasi menyatakan adiknya memang mengalami sakit dan rencananya mau dibawanya ke Jakarta karena orangtua mereka sudah meninggal.
”Mau kubawa kau ke Jakarta, tapi sudah kau tinggalkan aku dek. Kau tinggalkan aku selama-lamanya,” tangis Jonathan sambil memeluk tubuh adiknya itu.
Jonathan saat proses evakuasi tubuh korban oleh personel polisi ke RSUD Djasamen Saragih, sempat menyebutkan bahwa sebelumnya dia menyuruh adiknya itu mencuci piring tetapi ditolak.
Meskipun menolak mencuri piring, Jusri katanya memilih mengambil pakaian yang masih basah sedang dijemur. Melihat itu, Jonathan mengaku melarangnya dan memberikan kaos yang dibelinya dari Jakarta. Dan Jusri pun memakai kaos itu lalu pergi keluar rumah.
Jonathan menambahka, dia mengetahui adiknya ditabrak KA karena ada warga datang ke rumah mereka di Jalan Makmur Pasar 2 Kelurahan Makmur.
”Ada teman-teman datang ke rumah, menyampaikan Justri ditabrak kereta. Aku pun langsung lari menuju ke sini,” katanya.
Pantauan di lokasi, personel polisi terlihat mengevakusi tubuh pria berumur 33 tahun itu ke ruang forensik RSUD dr Djasamen Saragih untuk dilakukan visum. Dan di rumah sakit, banyak juga warga dan pihak yang berdatangan melihat kondisi jenazah Justri, serta menyampaikan turut prihatin atas kejadian itu kepada abang korban. (uis/mas/snc)