SimadaNews.com- Komisi II DPRD Kota Pematangsiantar menggelar rapat kerja bersama jajaran PDAM Tirta Uli, Jumat (18/7/2025), guna membahas persoalan pasokan air bersih yang kian menyusut akibat musim kemarau.
Ketua Komisi II DPRD, Hendra Pardede, memimpin langsung rapat tersebut bersama Wakil Ketua Aprial Ginting dan sejumlah anggota seperti Metro Hutagaol, Alfonso, dan Josua.
Dalam pertemuan itu, DPRD mendorong PDAM Tirta Uli untuk menyusun langkah antisipatif menghadapi krisis air bersih, terutama dalam menghadapi pertambahan jumlah pelanggan di masa mendatang.
“Air minum adalah kebutuhan primer. Setiap tahun jumlah rumah tangga bertambah, dan harus dipastikan kebutuhan air bersihnya terpenuhi,” tegas Hendra Pardede.
Direktur Utama PDAM Tirta Uli, Arianto mengakui bahwa pihaknya telah melakukan survei untuk menemukan sumber air baru. Tiga titik potensial telah diidentifikasi, namun keterbatasan anggaran menjadi kendala utama.
“Kami telah ajukan bantuan ke pemerintah pusat. Namun karena adanya perubahan alokasi anggaran, bantuan tersebut belum terealisasi. Total kebutuhan anggaran sekitar Rp38 miliar,” ungkap Arianto.
Menanggapi hal tersebut, Alfonso menyampaikan bahwa beban pelayanan PDAM akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
“Saat ini jumlah pelanggan PDAM mencapai 78.281. Ini akan terus bertambah. Maka perlu ada rencana matang agar seluruh warga bisa tersambung layanan air bersih,” ujarnya.
Anggota Komisi II lainnya, Metro Hutagaol, menyoroti konsistensi perencanaan PDAM yang disebut telah berulang kali disurvei.
“Apakah survei yang dilakukan itu sudah valid 100 persen? Kalau memang sudah, maka perlu diwariskan dengan sistem digital. Siapapun nanti Dirut PDAM-nya, bisa melanjutkan perencanaan yang sudah ada,” ucapnya.
Metro juga menekankan pentingnya menjaga kualitas air yang dikonsumsi masyarakat.
“Kinerja PDAM harus didukung tenaga ahli agar kualitas air yang disalurkan tetap layak konsumsi,” tambahnya.
Rapat tersebut ditutup dengan kesimpulan perlunya kolaborasi antara PDAM dan pemerintah untuk menyusun kajian teknis, pendanaan, serta penguatan sistem digital agar ketersediaan dan kualitas air bersih tetap terjaga, terutama menghadapi dampak perubahan iklim dan pertumbuhan kota. (SNC)
Laporan: Romanis Sipayung