SimadaNews.com-Tangisan Bonaria Br Simarmata, pecah ketika tiba di Ruangan Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar, untuk menjemput jenazah suaminya Martin Purba (47), korban pengendara sepedamotor yang terseret banjir karena hujan deras, Sabtu 11 Juli 2020, di Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba.
Meskipun berusaha ditenangkan keluarganya, Bonaria terus menangis memanggil-manggil nama suaminya.
Dalam tangisannya, Bonaria menyebut bahwa pada malam hujan deras, dia sudah berpesan kepada suaminya untuk menunda pulag ke rumah.
“Kuteleponnya kau semalam sore Bang Martin, nggak usah dulu pulang ke rumah karena hujan deras,” kata Bonaria.
“Dungo ho Bang Martin, unang tinggalhon ho sahalak au. Dang adong be donganku. Hasian…Bang Martin dungo ho hasian,”. “Bangun kau Bang Martin, jangan tinggalkan aku sendirian, tidak ada lagi temanku. Bang Martin, bangun kau sayang,” ucap Bonaria dalam ratapan tangisnya.
Bonaria mengaku, selama ini suaminya bekerja sebagai pengumpul barang-barang bekas. Dan Setiap petang, suaminya pulang ke rumah mengendarai becak motor.
15 Tahun Menikah Belum Miliki Anak
Masih dalam tangisnya, Bonaria juga mengaku mereka sudah 15 tahun membina rumah tangga dan tinggal di Jalan Tuan Rondahaim, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba. Selama 15 tahun menikah, mereka belum dikarunia anak.
Biasanya, lanjut Bonaria, setiap hari suaminya pergi kerja mencari barang bekas, lalu pergi ke rumah orantuanya di Jalan Rakutta Sembiring.
Sebelum meninggal, Bonaria mengaku, Martin sempat berpesan mereka berdua akan sama potong rambut ke tukang pangkas.
Bonaria menambahkan, dia mengetahui suaminya menjadi korban terseret banjir, setelah dihubungi personel Polsek Siantar Martoba memberitahu jenazah suami telah ditemukan di area Tanjung Pinggir-Tanjung Tongah.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur Kota Siantar, Sabtu 11 Juli 2020, menyebabkan beberapa titik banjir seperti di Jalan Nagahuta, Jalan Sibatu-batu, Kecamatan Siantar Sitalasari, serta paling parah di kawasan Jalan Tuan Rondahaim, Tanjung Pinggir.
Bahkan, pada malam harinya petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar, mengevakuasi enam warga yang terjebak banjir.
Sedangkan, pengendara sepedamotor yang terseret banjir yakni Martin Purba (47) ditemukan pada Minggu 12 Juli 2020, pagi sekira pukul 08.00 WIB di kawasan Tanjung Pinggir kondisi meninggal dunia.
Rumah Terendam di Tanjung Pinggir
Sementara, dari data diperoleh di Tanjung Tongah ada sekitar 60 rumah terendam banjir.
Ketua RT Tanjug Tongah Pak Selamat, menerangkan kondisi air meluap sudah sering terjadi sejak Tahun 2001.
“Dan paling parah, banjir kali ini,” kata Pak Selamat.
“Tadi sudah kita data ada sekitar 60 rumah. Banyak dapur rumah yang ambruk. Kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar,” tambahnya. (snc)
Laporan:Sabarudin Purba
Editor:Hermanto Sipayung

Discussion about this post