SimadaNews.com-Oknum anggota DPRD Simalungun berinisial AP, membantah mencekik leher Suheri, salah seorang guru SMA 2 Al-Washliyah Serbelawan yang sudah melaporkannya ke Polsek Serbelawan. AP pun mengaku, akan melaporkan Suheri karena sudah mencemarkan nama baiknya.
Hal itu disampaikan AP, ketika bertemu dengan reporter SimadaNews.com, Jumat (2/7) pagi, di salah satu warung yang ada di Kelurahan Serbelawan.
Kehadiran reporter ke warung itu, atas permintaan Sekretaris PD Al-Washliyah Simalungun, J Damanik melalui pesan whatsapp.
“Datang ke warung Dedi Pajak Serbelawan,” tulis J Damanik dalam pesannya.
Setelah reporter SimadaNews.com tiba di warung yang dimaksud J Damanik, AP juga sudah berada di warung tersebut.
Kepada reporter, AP membantah seluruh tuduhan yang disampaikan Suheri kepada dirinya.
” Dimana saya melakukan pencekikan kepada Suheri. Saya tidak terimah dibuat seperti ini, saya akan laporkan Suheri siang ini juga ke Polres Simalungun atas pencemaran nama baik,” kata AP.
AP juga menegaskan, kehadirannya ke SMA 2 Al-Washliyah Serbelawan, bukan sebagai anggota DPRD Simalungun, melainkan salah seorang unsure PD Al-Washliyah Simalungun.
“Saya disitu bukan sebagai anggota dewan, saya disitu karena saya adalah unsure pengurus PD Al-Washliyah Simalungun,” tegas AP sembari menujukan fotocopy SK pengangkatan struktur kepengurusan PD Al-Washliyah Simalungun.
“Sudah tahunya Suheri itu kalau saya juga pengurus di AL-Washliyah, kenapa dibilang kami tidak ada di undang dan mengudang. Kami inikan pengurus dan yang datang pun Pengurus Wilayah AL-Washliyah Sumatera Utara. Bukan Heri yang punya sekolah ini,” tambahnya lagi.
AP menceritakan, pada saat itu mereka mau mengadakan kunjungan untuk kepala sekolah. Sebab, Suheri memiliki SK sebagai kepala sekolah di SMA 2 Al-Washliyah. Sementara yang menerbitkan SK Heri, merupakan pengurus yang sudah dibekukan oleh Pengurus Wilayah Al-Washliyah.
“Waktu Zulham Siregar memerintahkan guru membuat daftar hadir tidak ada yang mau. Disitulah mulai ribut, dan ketika Juhum memerintahkan siapa yang tidak mau membuat daftar hadir segera buat peryataan, disitulah Heri melakukan stetmen dengan nada suara tinggi di depan meja Pengurus Al-Washliyah. Karena ada nada tinggi dank eras, saya mencoba menahan amarah Heri. Tidak ada saya cekik dia,” ujar AP.
Terpisah, Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberti Panjaitan SIK, ketika dikonfirmasi terkait apakah ada laporan AP ke Polres Simalungun, Kapolres menyebutkan pihaknya belum ada menerima laporan AP.
” Belum ada ke polres,” kata AKBP Marudut singkat.
Sementara, dari rekaman vidio kericuhan yang terjadi di salah satu ruangan SMA 2 Al-Washliyah yang diperoleh reporter SimadaNews.com, tampak rapat berjalan dengan panas.
Suara keras dengan nada tinggi terdengar dalam rekaman vidio itu, meminta supaya para guru menulis daftar hadir. Dan waktu suasana rapat sudah mulai panas, dalam rekaman vidio itu, AP yang mengenakan pakaian safari lengkap pin kuning pertanda dirinya merupakan anggota DPRD duduk paling sudut di depan sejajaran dengan pengurus Al-Washliyah.
Kemudian dalam rekaman vidio itu, salah seorang pengurus mendatangi meja para guru peserta rapat meminta kertas. Namun tidak berapa lama, seorang pria yang diketahui merupakan Suheri tiba-tiba maju ke depan mengambil tas miliknya sembari protes atas arahan pengurus.
Suheri juga tampak mendekati meja para pengurus untuk menyampaikan protes. Sejurus hadir juga ke depan salah seorang pria yang dianggap dituakan mendekati meja pengurus, dan tiba-tiba suasana makin panas ditambah AP kemudian berdiri dan tiba-tiba terlihat mendekat kea rah Suheri.
Suheri melihat AP berdiri, sempat protes tapi tubuhnya langsung didorong oleh AP hingga Suheri mundur ke belakang.
Suasana semakin panas dan ricuh, dalam rekaman itu terdengar dan terlihat para peserta rapat lainnya melerai saling dorong antara AP dan Suheri, dan ada suara tangisan dari peserta rapat kaum perempuan. (snc)
Laporan: Saiun Basir
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post