SimadaNews.com- Bayi berumur sebulan, anak pasangan Josua Sibuea dan Sartika br Tambunan, warga Nagori Pokkan Baru Kecamatan Hutabayu Raja, gagal menjalani operasi atas penyakit pendarahan otak yang diidap. Alasnnya, kedua pasutri itu tidak memiliki biaya sehingga pihak rumah sakit tidak berkenan melakukan operasi, Rabu (22/3).0000
Tidak putus asa, Josua dan Sartika pun mengurus BPJS, Kamis (22/3). Tapi sayang, layanan BPJS juga tidak bisa langsung dipergunakan karena harus menunggu sampai 14 hari baru aktif . Meskipun surat dari BPJS sudah ditunjukkan supaya anaknya dioperasi, namun pihak RS Harapan tempat anak mereka dirawat tetap tidak bisa dilakukan klaim.
“Sudah kami tunjukkan surat dari BPJS, surat keterangan tidak mampu. Tapi pihak rumah sakit tidak juga mau melakukan operasi,” kata Sartika.
Sartika menceritakan, anak nya Edward Sibuea baru berusia satu bulan, sejak lahir bulan Februari sudah menderita penyakit pendarahan di otak. Bahkan kondisinya saat ini sedang terkulai lemas di ruan rawatan Kelas 3 RS Harapan.
” Kami sebenarnya mau pulang saja bang, tapi kata dokter tagihan kami sudah mencapai Rp5 juta. Jadi karena tidak ada uang, kami belum bisa pulang,” katanya,
Sartika mengaku khawatir dengan kondisi putranya. Apalagi, suaminya yang masih baru bekerja di koperasi, belum memiliki uang untuk biaya perobatan anaknya.
Menurut dokter yang menangani, bayi tersebut mengalami pendarahan pada otak sebelah kiri. Kondisi kesehatan bayi itu semakin lemah akibat darah semakin melebar mengalir ke otak kirinya.
“Kalau bisa bantulah kami Pak. Bantu kami carikan dana atau donatur untuk mengobati anak kami. Kata dokter, biaya operasi sampai puluhan juta,” kata Sartika. (rel/snc)