ADVERTISEMENT
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Minggu, 18 April, 2021
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Pesona
  • Kesehatan
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
ADVERTISEMENT
Home Jagad Raya

Bencana Alam di NTT: 124 Meninggal Dunia, 13 Ribu Orang Mengungsi

08/04/2021
in Jagad Raya
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, mengungkapkan berdasarkan data BNPB per tanggal Rabu (7/4) pukul 11.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa bencana alam di Nusa Tenggara Timur bertambah menjadi 124 orang, sementara 129 orang luka-luka dan 74 hilang.

“Dari 124 jiwa yang meninggal, 67 jiwa itu dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor, kemudian tiga dari Kabupaten Malaka, dua dari Kabupaten Sabu Raijua, satu meninggal dunia dari Kota Kupang, Satu dari Kabupaten Ende,” kata Raditya merinci data korban meninggal di NTT.

Dampak siklon tropis Seroja berupa banjir, banjir bandang, dan angin kencang menyebabkan 688 rumah rusak berat, 272 rusak sedang 154 rusak ringan.. Sampai hari itu jumlah pengungsi tercatat berjumlah 13.230 orang.

“Sebisa mungkin tidak ada pengungsian yang ada di tenda karena kondisi saat ini memang masih cuaca ekstrem sehingga diharapkan dapat melakukan pengungsian di hunian atau mungkin juga tempat warga yang lain, bisa dimanfaatkan sebagai lokasi pengungsian sementara. Selain itu juga bisa memanfaatkan fasilitas umum, termasuk gereja yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi pengungsian sementara,” papar Raditya.

Saat ini sudah terdapat sekitar 20 dapur umum yang memasok kebutuhan makanan dan minuman bagi warga terdampak. Untuk desa-desa yang sulit dijangkau melalui transportasi darat dan laut, bantuan bagi para penyintas dikirim menggunakan lima helikopter yang disiapkan oleh BNPB.

Siklon Tropis Seroja Menjauhi Indonesia 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi siklon tropis Seroja sudah semakin menjauhi Indonesia pada 7 April 2021. Meskipun kecepatan pusarannya dapat mencapai hingga 70 knots (130 kilometer per jam), dampaknya semakin melemah.

Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menjelaskan siklon Seroja memberikan dampak terhadap cuaca berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Siklon itu juga berdampak pada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Bali, Sulawesi Selatan dan sebagian Sulawesi Tenggara. Siklon Seroja juga menyebabkan terjadinya gelombang laut tinggi.

Advertisements

“Ketinggian gelombang di Samudera Hindia dapat mencapai ketinggian enam meter. Namun di perairan Nusa Tenggara Timur, di Flores, di Laut Sawu, di perairan selatan Pulau Sumba, dapat mencapai empat hingga enam meter, sehingga ini juga perlu diwaspadai di perairan dan lautan,” kata Dwikora dalam konferensi pers daring, Selasa (6/4).

Siklon tropis Seroja yang muncul pada 4 April 2021 tercatat sebagai siklon yang lebih kuat dibanding siklon Cempaka yang menghantam pada tahun 2017. Siklon Seroja merupakan siklon tropis ke-10 yang tercatat oleh Tropical Cyclon Warning Center BMKG Jakarta yang diawali siklon Durga pada 2008.

“Bayangkan pada saat terbentuk kecepatan pusarannya bisa sampai 85 kilometer per jam, jadi Seroja itu saat terbentuk sudah masuk di Kupang dan merahnya yang kuat, yang pusarannya tinggi kecepatannya berada di darat. Nah, ini baru pertama kali terjadi di Indonesia,” ungkap Dwikora.

Menurutnya perlu dilakukan evaluasi dan upaya mitigasi untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang, mengingat sejak tahun 2017, munculnya siklon tropis terjadi hampir setiap tahun yang diduga akibat naiknya suhu permukaan air laut karena pemanasan global.

“Global warming memang benar-benar harus dimitigasi. Kalau tidak, kondisi siklon ini akan menjadi kejadian rutin setiap tahun, menjadi hal yang normal. Nah, ini yang harus kita antisipasi bersama,” harap Dwikora.

BMGK memprediksi cuaca akan semakin membaik pada 7 April 2021 meskipun gelombang laut masih tinggi. [***/voaindonesia]

 

Advertisements

Tags: BandangBanjirNTT
Share219Tweet137Share55Pin49

Related Posts

Masyarakat Terdampak Tambang Milik PT. DPM ke Kementerian LHK, Rini Sinaga: “Kami Makan dari Tani bukan Tambang”

18 April, 2021

SimadaNews.com - Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan serta Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian...

Ketua DPD PPNI Simalungun Apresiasi Polisi Tangkap Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang

17 April, 2021

SimadaNews.com – Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Simalungun, Syahrul Nasution mengapresiasi Kapolresta Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira...

Pemerintah Siap Tagih Piutang Dana BLBI Rp110,454 Triliun

15 April, 2021

SimadaNews.com - Pemerintah Indonesia menyatakan siap menagih piutang terkait dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp110,454 Triliun. Menurut Menteri...

Presiden: Kepala Daerah Harus Berani Berinovasi

15 April, 2021

SimadaNews.com - Kepala Daerah di Indonesia harus berani melakukan inovasi dalam merumuskan setiap kebijakan bagi warganya. Sebab, hal itu diperlukan...

Launching Polri TV dan Radio, Kapolri: “Edukasi, dan Informasi Pelayanan Kepolisian

13 April, 2021

SimadaNews.com -  Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, menghadiri launching (peresmian) Polri TV dan Radio secara zoom meeting...

Sampaikan Pesan Ramadan, Biden Kutip Surat An Nur

13 April, 2021

SimadaNews.com - Presiden Amerika Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden Senin sore (12/4) menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah bulan...

Discussion about this post

TERKINI

Polres Toba Tangkap 11 ABK Angkut Batu, Sabar Silalahi: “Pak Kapolda Bebaskanlah Rakyat Kecil Itu”

18 April, 2021

Masyarakat Terdampak Tambang Milik PT. DPM ke Kementerian LHK, Rini Sinaga: “Kami Makan dari Tani bukan Tambang”

18 April, 2021

Mereka Sepele

18 April, 2021

Suriyanto: “34 DPD Partai Nusantara telah Terbentuk”

17 April, 2021

GMNI Pertanian USI Gelar PPAB

17 April, 2021

Warga Haranggaol Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pesisir Danau Toba

17 April, 2021

ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2020 Simadanews.com

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Pesona
  • Kesehatan
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2020 Simadanews.com