SimadaNews.com-Melanjutkan realisasi peran Indonesia dalam pengelolaan kepegawaian di tingkat ASEAN, BKN menginisiasi terbangunnya ASEAN Poolof Expertson Civil Service (A-EXPECS)-Bank Data yang memuat Tenaga Ahli di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari negara anggota ASEAN.
Demikian disampaikan KepalaBiro Humas BKN Mohammad Ridwan, melalui siaran persnya, Selasa (18/9).
Ridwan menjelaskan, inisiasi ini merupakan bagian dari pengembangan Talent Management (Sistem Manajemen Talenta) untuk melaksanakan komitmen Indonesia yang telah dicantumkan dalam Work Plan ACCSM 2016-2020.
Menurutnya, pembentukan database ASN Tenaga Ahli tersebut selanjutnya akan dibahas bersama negara-negara anggota ASEAN melalui penyelenggaraan ARC Workshopon Formulating Concept A-EXPECS 2018.
“Kita sebagai tuan rumah pertemuan ACCSM 2018, Indonesia bersama negara anggota ASEAN lainnya seperti Brunei Darussalam, Cambodia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, melaksanakan pertemuan negara-negara se-ASEAN melalui forum ACCSM yang akan digelar di Yogyakarta tanggal 18–21 September mendatang,” katanya.
Dia melanjutkan, pertemuan Indonesia dengan sembilan negara tersebut secara detail akan membahas Komponen aplikasi A-XPECS berbasis website yang sedang dikembangkan BKN untuk menjadi rumah (pool) bagi Inventori data talent dan pakar sektor publik di ASEAN.
Beberapa poin yang akan dibahas pada workshop tersebut, mencakup aspek kriteria, area, mekanisme, sampai pengelolaan dan pengembangan database ASEAN Expert.
Secaras pesifik, ujar Ridwan, pembentukan A-EXPECS bertujuan sebagai Bank Data informasi ASEAN Expert (TenagaAhli) dan akan dimanfaatkan sebagai pertukaran informasi data Tenaga Ahli di negara se-ASEAN, sekaligus sebagai media informasi rangkaian seluruh kegiatan ACCSM.
Ridwan berharap, dengan pembangunan A-EXPECS ini, BKN selaku institusi pengelola manajemen kepegawaian menargetkan tercapainya kesetaraan dan kemajuan antar negara
ASEAN dalam sistem kepegawaian maupun peningkatan layanan publik. Selain itu diharapkan para ahli yang ada mampu membina calon ahli lainnya (Expertscreatingexperts).
Ridwan juga menceritakan, penguatan dalam bidang manajemen kebijakan dan administrasi publik merupakan salah satu kerjasama negara-negara anggota ASEAN.
Dalam pertemuan kedua ASEAN Standing Committee yang digelar pada tahun 1980 didirikanlah ASEAN Conferenceon Reformsin the Civil Service (ACRCS). Pada tahun 1987, ACRS kemudian berubah nama menjadi ASEAN Conferenceon Civil Service Matters (ACCSM) yang memfokuskan diri pada penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan efektivitas Dan efisien sisistem kepegawaian dan tata pemerintahan.
Tujuannya untuk memperkuat kerjasama dalam bidang Pelayanan publik, seperti pertukaran informasi dan pengalaman dalam pelayanan sipil dan pengembangan sumber Daya manusia (SDM) Aparatur.
Dia menambahkan, secara khusus untuk kerjasama ACCSM di bidang pengembangan kepegawaian, dibentuklah ASEAN Resource Centers (ARC) pada Januari 1995 oleh enam Negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Sampai pada tahun 2011, barulah seluruh Negara ASEAN memiliki ARC
Yang secara spesifik bertujuan untuk pengembangan SDMASN Negara anggota ASEAN.
“Melalui ARC ditargetkan adanya peningkatan kapasitas sesuai dengan bidang yang dikelola masing-masing negara anggota ASEAN Sehingga menjadi centerof excellence ditingkat ASEAN,” kata Ridwan mengakhiri relis persnya. (rel/snc).