SimadaNews.com – Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen TNI Doni Monardo didampingi Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi memberikan bantuan masing-masing Rp500 juta kepada 10 kabupaten/kota di Sumut yang terdampak banjir. Sementara untuk Provinsi Sumatera menerima bantuan Rp1 millar di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Jumat (11/12/2020).
Ke-10 Kabupaten/Kota yang menerima bantuan, Kota Binjai, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Deliserdang, Kota Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kota Medan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara.
Sebelum memberikan bantuan, Doni Monardo didampingi Edy Ramayadi, Wali Kota Tebingtinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan meninjau tanggul jebol Sungai Padang di Jalan Ikhlas, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.
Doni Monardo mengatakan bantuan tersebut untuk penangganggulan pasca banjir, untuk pelayanan kesehatan, makanan, sanitasi dan penanggulangan pasca banjir lainnya,.
“Diharapkan dengan adanya bantuan ini bisa memulihkan ekonomi di daerah berdampak banjir di Sumut,” katanya.
Sedangkan untuk penanganan Covid-19, Doni Monardo berharap seluruh masyarakat Sumut untuk terus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, masyarakat korban berdampak banjir harus tetap mematuhinya, jangan lagi ada klaster baru di lokasi pengungsian.
“Masyarakat harus melakukan 3 M, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan menjaga jarak, ini sudah menjadi kewajiban masyarakat dalam menjalani masa tatanan baru,” ucapnya.
Kepada Kapolda, Pangdam, Gubernur Sumut, tenaga kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota diminta untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyebaran pandemi Covid-19.
Menurutnya, saat ini di Sumut tingkat penyebaran pandemi Covid-19 terus menujukkan angka penurunan selama seminggu ini, saya meminta agar hal ini bisa dipertahankan.
“Presiden berpesan agar kita jangan mengabaikan protokol kesehatan, masyarakat harus bisa mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Kepala BNPB.
Sedangkan terkait permasalahan banjir yang ditimbulkan sungai, Kepala BNPB menjelaskan bahwa pihak Kementerian PUPR telah melakukan peninjauan di beberapa lokasi banjir di Sumut, jadi penanganan jangka pendek adalah dengan melakukan pengerukan sedimentasi tumpukan lumpur di dalam sungai dan perbaikan tanggul sungai yang rusak (jebol) akibat banjir.
“Kita akan melakukan normalisasi Sungai, melakukan pengangkatan sendimen, pelebaran sungai dan melakukan perbaikan. Bukan itu, tetapi karena ada kerusakan di hulu sungai, kita juga akan melakukan revatilisasi diwilayah hulu dan ini semua harus berjalan,” katanya.
Pihak BNPB Pusat juga akan memberikan bantuan bibit Vetiper untuk ditanam di sekitar daerah aliran sungai, karena pohon ini jika tumbuh besar akan menahan tekanan air besar dan tidak bisa menggerus tanggul, karena akarnya kuat dan bisa menekan banjir tidak menyebar lebih luas.
Sedangkan Edy Ramayadi mengucapkan “Di Sumatera Utara banyak melintang sungai, seperti di Kota Medan ada lima sungai besar yang melintangi kota Medan, jadi untuk penanggulangan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR sudah memikirkan untuk membenahi sungai tersebut. Saya meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk berpikir secara profesional, karena jika kita mengganggu alam, maka alam akan menggangu kita.” (hamonangan silangit)

Discussion about this post