SimadaNews.com-Sejumlah warga di Nagori Dolok Ulu, mempersoalkan alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2020, sebesar Rp100 juta dipergunakan untuk penanganan Covid-19.
Menurut warga, wilayah Nagori Dolok Ulu lebih banyak di wilayah perumahan karyawan PT. Bridgestone, sehingga anggaran itu terlalu besar, karena dimungkinkan perusahaan juga melakukan antisipasi pencegahan covid-19 di perumahan karyawan tersebut.
Bambang, salah seorang warga yang bertugas di Posko Relawan Pencegahan Covid-19 Nagori Dolok Ulu, Kecamatan Tapian Dolok, Minggu 26 April 2020, sore sekira pukul 15.30 WIB, mengaku mereka bersedia dihunjuk menjadi relawan penanganan covid-19 hanya untuk bekerja demi kemanusiaan. Bahkan, mereka tidak mengetahui, apakah nantinya digaji atas penghunjukan itu.
“Ini hanya tugas kemanusiaan. Kalau soal gaji, nggak tahu ada atau tidak, Bang. Yang penting kerja dulu,” aku Bambang.
Terpisah, Pangulu Nagori Dolok Ulu Suharjo, ketika dikonfirmasi reporter SimadaNews.com, Minggu 26 April 2020, sore sekira pukul 16.00 WIB, mengaku bahwa jumlah penduduk di Nagori Dolok Ulu sekitar 460 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di lima Huta (dusun).
Sebahagian dari warga itu, kata Suharjo, bukan karyawan PT Bridgestone karena ada yang menumpang di rumah keluarganya.
Soal anggaran Rp100 juta untuk penanganan covid-19, tambah Suharjo, dananya sudah diambil secara bertahap sesuai kebutuhan. Di mana, dana itu dipergunakan untuk membeli perlengkapan seperti alat semprot, masker, APD, tempat cuci tangan, dan biaya untuk membeli cairan disinfektan.
“Sudah kita ambil secara bertahap dananya. Seminggu berdiri Posko Relawan Covid-19, ada Rp30 juta yang sudah kita pergunakan untuk membeli perlengkapan,” kata Suharjo. (snc)
Laporan: Saiun Basir
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post