SimadaNews.com – Kepolisian Resor (Polres) Toba melalui Satuan Resor Kriminal (SatResKrim) mengamankan seorang diduga pelaku kekerasan terhadap anak yang terjadi di Desa Natolu Tali, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba.
Kasat Reskrim, AKP Nelson Sipahutar, dijumpai saat membawa pelaku menuju ruang Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Toba menjawab singkat sejumlah pertanyaan media.
“Orang tuanya ini NL umur 53 tahun, korbannya RM umur 6 tahun, perempuan. Menurut keterangan tersangka anak ini sering bermain saja, tidak belajar, makan susah, itu alasannya melakukan penganiayaan terhadap anaknya,” katanya sembari memegang sebilah bambu yang diduga merupakan barang bukti.
Ditanya sudah berapa lama melakukan penganiayaan, Kasat Res mengatakan akan melakukan pendalaman.
“Ini masih kami dalami ya, tapi yang jelas dalam satu tahun ini. Tidak ada kendala saat penangkapan, nanti kami rilis lagi ya,” katanya, Kamis (09/12/2021).
Di ruangan PPA tampak seorang anak mengenakan baju putih didampingi beberapa orang.
Sementara itu, Toba Hendra Sibarani, Kepala Desa Natolu Tali menjelaskan kronologi kejadian hingga kehadirannya di Mapolres Toba.
“Kejadiannya kemaren, adik saya melihat anak ini nangis di depan rumahnya dan menolongnya karena melihat ada luka di tangan dan dibawa ke rumah saya, karena kebetulan istri saya bidan desa. Saat diperiksa, istri saya terkejut melihat bekas cubitan di sekujur tubuh. Saya juga sempat bingung karena belum pernah menangani kasus seperti ini, maka saya telepon Kapolsek. Ternyata kasus seperti ini harus ditangani Polres, itulah makanya kenapa saya sampai ke Polres ini,” katanya.
Dalam kehidupan sehari-hari, pelaku dan keluarganya diketahui sangat tertutup, namun demikian korban yang saat ini merupakan siswa kelas 1 di salah satu sekolah dasar swasta di Desa Silaen adalah anak yang baik dan pintar.
“Cuma ini anaknya, dia mengaku sudah sering diperlakukan, hampir tiap hari. Kalau pengakuannya karena malas cuci piring, telat bangun. Pengakuan si anak waktu kita bincang-bincang di rumah, memang kadang dia dipukul bapaknya juga pakai lidi dan kadang pakai kayu. Luka di tangannya kata si anak dicubit mamaknya sampai berdarah, sampai dua jahitan.,Harapan saya kalau bisa dia mendapat perlakuan yang baik, jangan sampai terganggu mentalnya. Kepada orang tuanya dijalanilah sesuai hukum yang berlaku di negara kita,” katanya.
Rasa prihatin juga disampaikan salah seorang tetangga korban, Pandapotan Aruan (50) yang saat itu turut mendampingi Kepala Desa Natolu Tali di Polres Toba.
“Saya selaku tetangga si korban dipanggil kepala desa untuk menambah informasi. Kalau kesehariannya dia suka nangis-nangis tapi kita belum pernah lihat dia dipukul. Kalau orang ini memang orang kaya. Sebenarnya anak ini termasuk tidak dibebaskan untuk bermain dengan anak-anak yang lain. Anak ini orangnya baik dan juga pintar, waktu TK dia juara 1 namun sekarang sudah berkurang mungkin mentalnya sudah turun, mungkin trauma. Saya kasihan lihat anak ini,” katanya. (jaya napitupulu)

Discussion about this post