SimadaNews.com– Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia atau GAMKI, angkat bicara terkait kebijakan PTPN IV yang dinilai merugikan banyak pihak. Pasalnya belakangan ini Kebun Teh di Sidamanik bakal di konversi ke Sawit.
Defri Damanik SPd, pengurus DPC GAMKI Simalungun Bidang Aksi dan Pelayanan, menjelaskan pihaknya menolak keras konversi di Bah Butong, Kecamatan Sidamanik.
Defri menegaskan, penolakan mereka buka sekedar opini. Tetapii sesua dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, belum ditemukan kajian dari pihak PTPN IV.
“DPC GAMKI Simalungun, melalui rapat internal tegas menolak kegiatan itu. Sepengetahuan kami dokumen PTPN masih kebun teh. Ini bencana banjir nantinya apabila dialihkan ke sawit. Belajar dari pengalaman di Panei Tongah. Tapi, tanaman teh sifatnya menahan air dan cuaca sejuk. Kalo sawit malah sebaliknya,” kata Defri.
Defri memaparkan, bahwa pihak PTPN IV sudah membuat pernyataan tentang posisi kebun teh sesuai No. 04.01/X/267/VI/2022 tanggal 24 Juni 2022.
” Lahan yang dibersihkan masih pada daerah Bah Butong , bukan Bah Birong Ulu. Lahan yang dibersihkan alat berat masih ada tanaman teh produktif. Bukan lahan kosong,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Sekretaris DPC GAMKI Simalungun, Chandra Purba. Dia mengatakan GAMKI selaku mitra gereja menyuarakan aspirasi jemaat.
” Oleh karena itu , GAMKI terus berjuang baik via jaringan dan mengajak kalangan gereja, masyarakat dan bahkan pemuda untuk bersama menolak keras Konversi sebagai bentuk keutuhan ciptaan dengan tidak merusak. Dan Apabila PTPN IV tidak menggubris kita lakukan aksi,” kata Chandra.
Chandra menambahkan, pihaknya berharap pemerintah Kabupaten Simalungun juga ambil andil dalam hal penolakan serta mereka meminta agar kebun teh merupakan Icon Daerah Simalungun untuk destinasi wisata. (snc)
Laporan: Soemardi Sinaga

Discussion about this post