SimadaNews.com – Hari kerja pertama setelah menjalani cuti kampanye, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, H. Akhyar Nasution., Minggu (6/12), langsung melakukan langkah penanganan dampak banjir.
Dia menginstruksikan seluruh camat, lurah, kepala lingkungan didukung Organisasi Perangkat Daerah terkait agar proaktif membantu warga terdampak banjir, termasuk soal pemberian obat-obatan, makanan, air bersih, dan peralatan bayi serta pembersihan lumpur. Selain itu, Akhyar juga menginstruksikan agar posko banjir di kantor camat tetap buka dan siap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan buruk akibat cuaca ekstrim.
Instruksi ini disampaikan Akhyar dalam rapat di pendopo rumah dinas yang dihadiri camat se-Kota Medan. Turut hadir dalam rapat itu antara lain Plt Asisten Pemerintahan Sosial Setdako Medan, Renward Parapat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan, dr. Edwin Effendi, Kadis PU, Zulfansyah Ali Saputra, Kasatpol PP, M. Sofyan Kabag Tapem Rasyid Ridho, dan Kabag Humas Arrahman Pane.
“Mulai besok, seluruh kepala lingkungan dan anggota Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau P3SU dari kecamatan yang tidak terkena banjir diperbantukan di wilayah kecamatan yang terkena banjir,” tegas Akhyar.
Di awal rapat, Akhyar meminta laporan dari setiap camat tentang kondisi di wilayah masing-masing terkait banjir dan penanganan dampaknya. Ada sepuluh kecamatan yang dilanda banjir akibat luapan beberapa sungai yang melintasi Kota Medan. Kesepuluhnya adalah Medan Baru, Tuntungan, Deli, Barat, Petisah, Johor, Sunggal, Helvetia, Maimun, dan Polonia.
Dari laporan para camat itu, orang yang terdampak banjir lebih kurang 26.671 atau 6.808 KK. Korban jiwa yang merupakan warga Medan dalam bencana banjir ini satu orang. Pemko Medan menyiapkan tenda pengungsian berikut dapur umum yang jumlahnya mencapai 57. Para camat itu juga melaporkan, berbagai pihak juga turut membantu penanganan dampak banjir ini, di antara TNI/Polri dan segenap komponen masyarakat.
Para camat yang wilayahnya terkena banjir juga melaporkan saat ini, sebagian besar warga mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Dan yang diperlukan saat ini adalah mencegah terjadi penyakit, karena itu diperlu permeriksaan juga obat-obatan. Selain itu, para korban juga membutuhkan peralatan bayi. Selain itu, beberapa camat juga membutuhkan alat sedot lumpur untuk melakukan pembersihan. Pasalnya banjir kali ini membawa lumpur. Tidak sedikit rumah maupun gang-gang yang terkena terpaan lumpur.
Berbagai laporan camat ini langsung dikoordinasikan Akhyar kepada pimpinan OPD terkait. Soal kesehatan korban, Akhyar meminta kepada Kadis Kesehatan menginstruksikan pihak puskesmas agar berkoordinasi dengan camat dan melakukan tindakan yang dibutuhkan, termasuk memberi obat-obatan bagi warga yang membutuhkan. Soal pembersihan, Akhyar meminta kepada Kadis PU untuk menyediakan alat sedot lumpur. Intinya, setiap camat dan pimpinan OPD harus terus berkoordinasi untuk menanggulangi dampak banjir ini.
“Dan saya minta, semua camat, lurah, kepala lingkungan, pimpinan OPD tetap berada di Medan. Jangan kemana-mana. Jangan ada yang lepas kontrol. Apalagi menurut laporan dari Kepala BPPD tadi, dalam tiga hari ke depan cuaca masih ekstrim,” ucapnya Akhyar.
Di akhir rapat, Akhyar kembali menegaskan agar posko banjir ini harus ada di setiap kantor camat dan selalu siap siaga saat diperlukan.
“Ini memang pekerjaan keras. Karena itu, kita saling ingat, saling bantu. Terus siap siaga,” kata Akhyar. (Kominfo Medan)

Discussion about this post