SimadaNews.com – Berdasarkan hasil survey yang dilakukan lembaga survey Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Simalungun yang dibidangi bagian Politik Hukum dan Keamanan yang dipimpin FX Humuntal Rajagukguk, pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil bupati nomor 1 Radiapoh Hasiholan Sinaga – Zonny Waldi atau yang biasa dikenal RHS – ZW, unggul telak mengalahkan ketiga paslon lainnya.
Humuntal mengatakan survey dilakukan di 32 kecamatan yang ada di Kabupaten Simalungun dengan mengambil responden 1.600 orang dengan masing-masing kecamatan 50 orang.
“Pasangan RHS-ZW unggul 9,8 % dari pasangan Hasim-Tumpak yang menempati urutan kedua. Kita melakukan survey di 32 kecamatan dengan menggunakan 1.600 responden, dengan metode wawancara langsung dan inilah situasi peta politik di Kabupaen Simalungun saat ini,” terang Humuntal.
Ditambahkannya lagi bahwa Radiapoh mencalonkan diri menjadi Bupati Simalungun murni dari niat dan hatinya untuk membangun Simalungun tanpa desakan atau permintaan pihak lain.
“Radiapoh Sinaga maju sebagai calon Bupati Simalungun murni dari hati dan niatnya untuk membangun Simalungun demi kesejahteraan warga, dirinya maju tanpa ada desakan atau permintaan pihak lain dan tidak didanai siapapun, figur seperti ini yang bisa membangun Simalungun kelak karena tidak diintervensi pihak manapun saat menjabat, hal ini merupakan nilai positif bagi warga,” katanya.
“Pasangan Hasim-Tumpak menempati urutan kedua dan berhasil mengalahkan paslon Anton-Rospita sementara urutan terakhir ditempati paslon Wagner-Abidin,” lanjutnya.
RHS-ZW dianggap sebagai pasangan yang ideal untuk membangun Kabupaten Simalungun pada periode mendatang dengan perpaduan profil pengusaha dan birokrat.
“RHS-ZW mendapat tempat di hati masyarakat karena dinilai memiliki program kerja yang sesuai untuk pembangunan di Simalungun dan saat ini warga Simalungun sangat menginginkan perubahan dan perubahan itu menurut warga hanya dapat dilakukan paslon RHS-ZW,” jelas Humuntal.
Menurut Survey yang dilakukan MPC PP Simalungun tersebut bahwa paslon nomor 2 juga mendapat simpati dari warga karena memberikan program bantuan ternak lembu namun hal itu juga diduga kurang efisien karena akhirnya pemberian ternak lembu ternyata merupakan Kredit Jangka Panjang yang harus dikembalikan melalui cicilan per bulan.
“Program bantuan ternak lembu yang dijanjikan paslon Hasim – Tumpak menjadikan mereka mendapat tempat di hati warga namun kelemahannya tidak semua warga ingin atau suka beternak lembu, mereka tidak memiliki program bantuan hewan yang lain, contohnya ayam, babi, bebek dan lainnya,” jelas Humuntal.
“Selain program yang kurang efisien, Hasim juga diduga ‘dihantui’ profil Nazaruddin “Koruptor Hambalang” yang merupakan abang kandungnya yang baru saja keluar dari tahanan KPK karena tersandung kasus korupsi,” ucapnya.
“Paslon Hasim-Tumpak juga kita nilai ‘timpang’ karena tim bekerja kurang efektif dan kita lihat hanya Tumpak Siregar yang lebih aktif bergerak di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, pasangan Anton-Rospita nomor 4 kurang diminati oleh warga karena diduga sebagai kelanjutan dari penguasa yang sedang menjabat saat ini dan mayoritas warga kabupaten Simalungun tidak menginginkan adanya Dinasti Politik yang berkelanjutan.
“Warga kabupaten Simalungun menilai majunya Anton Saragih merupakan langkah yang diduga pembangunan dinasti politik, semua orang tau bahwa Anton adalah saudara kandung Bupati Simalungun yang saat ini sedang menjabat dan hal itu menjadi faktor penyebab rendahnya simpati masyarakat pada paslon ini,” katanya.
“Kita menduga apa yang dilakukan oleh paslon Anton-Rospita dengan menggerakkan aparatur sipil negara, baik itu kadis, camat bahkan Pangulu hingga Gamot tidak efektif karena para ASN hingga Gamot juga ‘dihantui’ ketakutan, mereka pasti berpikir resiko yang akan diterimanya jika terlibat dalam memenangkan salah satu calon, resiko tersebut pastinya tidak sebanding dengan yang dikerjakannya dan hukumnya adalah pidana,” papar Direktur Eksekutif LSN tersebut.
“Sementara paslon Wagner-Abidin kurang populer di masyarakat yang maju dari jalur Independen, bahkan banyak warga juga tidak tau kalau paslon ini sebagai kandidat calon bupati, hal ini disebabkan lemahnya mesin politik yang dimiliki oleh paslon,” ungkap Humuntal.
Dalam debat Kandidat Paslon Bupati/Wakil Bupati yang dilaksanakan KPU Kabupaten Simalungun pada 17 November 2020 di Niagara Hotel dan 1 Desember 2020 di Ballroom Patra Comfort Hotel Patra Jasa Parapat, pasangan RHS ZW juga nampak tampil percaya diri dan unggul dalam penyampaian program-program kerja.
Hasil Survey yang diperoleh tim MPC PP Simalungun pada 26 November s/d 1 Desember 2020 lalu merupakan cerminan bahwa warga Kabupaten Simalungun sangat menginginkan adanya perubahan dan hasil tersebut juga dapat berubah sesuai dengan pergerakan mesin politik partai dan tim sukses masing masing paslon.
Ada pun persentase pasangan calon berdasarkan hasil survey sebagai berikut:
1.Radiapoh Hasiholan Sinaga,SH-Zonny Waldi 36,10 %= 578
2.Hasim-Tumpak Siregar 26,30% = 421
3.Anton Saragih-Rospita Sitorus 23,90% = 382
4.Wagner Damanik-Abidin Syah Saragih 13,70% = 219
“Jumlah tersebut kami peroleh dengan melakukan survey di 32 kecamatan, RHS-ZW unggul dan pastinya paslon lain tidak dapat mengejarnya lagi,” ucap Humuntal di sekretariat MPC PP Simalungun, Kamis (03/11/2020). (***)

Discussion about this post