SimadaNews.com– Presiden Joko Widodo mengancam akan menutup keramba jaring apung (KJA) dan perusahaan yang merusak lingkungan di Kawasan Danau Toba.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan setelah tiba di objek wisata Geosite Sipinsur, Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
“Terkait dengan rencana pemerintah untuk menertibkan keramba jaring apung dan perusahaan yang merusak di sekitar Danau Toba, apabila ditemukan perusahaan yang merusak lingkungan akan dicabut izinnya,” tegas Jokowi.
“Demikian dengan KJA di Danau Toba. Keramba mana yang akan ditertibkan, keramba yang tidak pro dengan rakyat. Akan dicari solusinya,” ujarnya.
Jokowi menyebutkan, untuk membangun Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan. Secara detail Danau Toba memiliki 28 destinasi.
“Destinasi Danau Toba dilihat dari sisi airnya, alam, budaya dan sejarah,” kata Jokowi.
Dikatakannya, infrastruktur jalan yang mengelilingi Kabupaten Samosir akan mendapat perhatian. Kemudian perbaikan lingkungan secara total, sehingga Danau Toba menjadi salah satu destinasi prioritas yang wajib dikunjungi.
Jokowi mengatakan, memperbaiki dan membangun Danau Toba menjadi tujuan wisata diperlukan investasi dengan pendanaan kombinasi APBN yang cukup besar, yang bergerak secara terintegrasi sehingga Danau Toba menjadi destinasi yang benar-benar berkelas.
Dilanjutkannya, apabila basic Danau Toba sudah kelihatan, maka peluang investasi akan berdatangan. Pengerjaannya tetap dilaksanakan, direncanakan akan rampung pada Tahun 2020. (snc)
Laporan: Rio
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post