SimadaNews.com-Kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, membuat Kementerian Perhubungan Indonesia melakukan evaluas besar-besaran terhadap kinerja penyelenggara angkutan di danau di seluruh Indonedis termasuk di kawasan Danau Toba.
Hal itu terungkap pada rapat Konsolidasi Bulan Tertib Keselamatan dan Keamanan Pelayaran Danau Toba, Sabtu (30/6) di Hotel Niagara Parapat.
Rapat yang bertujuan melakukan langkah-langkah konkret terkait pembenahan dan peningkatan keselamatan pelayaran angkutan danau di Kawasan Strategis PariwisataNasional (KSPN) Danau Toba, dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Prasarana Perhubungan Darat Ibu Jujun Endah Wahjuningrum,Direktur Pembinaan Keselamatan Ahmad Yani, Direktur Angkutan dan Multimoda Cucu Mulyana.
Kemudian Ditjen Perhubungan Laut Dr. Capt.Djemmy R. Sumakun, Staff Kementrian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat, Kepala KNKT Dr. Surjanto Cahyono, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Kapolres Simalungun AKBP M. Liberty Panjaitan, Wakapolres Samosir (mewakili Kapolres) Kompol Rosmana PT. Jasa Raharja Medan,Kadishub Provsu,Kadishub Kabupaten Kawasan Danau Toba,Tim Ad Hoc Kementrian Perhubungan.
Dalam paparannya, Dirjen Perhubungan Darat Budi Seiyadi, menyebutkan, akan dilakukan pembagian tugas Tim Ad Hoc Peningkatan Keselamatan Angkutan Sungai dan Danau dalam rangka Bulan Tertib Keselamatan Pelayaran di Danau Toba yang meliputi, sekretaris Jenderal Kemenhub bersama dengan Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perhubungan Darat melakukan analisa dan evaluasi untuk regulasi terhadap ketentuan dan aturan terkait kinerja dalam penyelengaraan angkutan sungai dan danau yang berkeselamatan.