SimadaNews.com-Suasasana di Kawasan Jalan Tirtosari Gang Keluarga, Kelurahan Bantan Medan Tembuk, Rabu (4/4) sekitar pukul 22.30 WIB, mendadak heboh dan ramai setelah terdengar dua kali suara letusan.
Awalnya, suarat letusan itu dikira warga merupakan letusan petasan. Tetapi, karena ada suara histeris, tangisan dan teriakan dari dalam salah satu rumah, warga pun berdatangan ke lokasi asal letusan itu.
Ternyata, di dalam rumah Sutini terjadi penembakan yang dilakukan oknum personel Polisi berinisial Kompol F. Dia menembak adik iparnya bernama Jumingan alias Iwan hingga tewas.
Informasi diperoleh, Sore sebelum kejadian Kompol F yang kini bertugas di Lombok, Nusa Tenggara Barat itu, baru tiba di Medan dan langsung datang Jalan Tirtosari rumah ibunya .
Kedatangannya, untuk menjenguk ibunya yang baru saja sembuh dari penyakit dan baru pulang dari rumah sakit.
Begitu Kompol F dan isterinya tiba di rumah, Adiknya mempersilahkan abangnya itu masuk ke dalam rumah. Kompol F pun langsung duduk disamping ibunya begitu juga dengan istrinya dan korban Jumingan yang sebelumnya memang sudah berada di dalam rumah.
Selanjutnya, Heny pergi ke dapur meninggalkan ibu dan abangnya berbincang-bincang. Heny hendak membuat minuman kepadan abangnya yang diketahui pernah bertugas di Polrestebes Medan sebagai Kasat Reskrim.
Sepeninggal Heny, Kompol F yang berbincang-bincang dengan ibunya marah-marah tanpa diketahui musababnya. Selain marah-marah, Kompol F bahkan menodongkan senpi kepada ibunya.
Melihat itu, Jumingan melarang dan menghalangi Kompol F supaya tidak menodongkan senpi kepada ibu mertuanya.
“Jangan Bang, Jangan Bang,” kata Jumingan.
Karena dilarang, Kompol F bukannya menghentikan aksinya. Dia malah menodongkan senpi ke arah Jumingan. Dan hitung detik, Kompol F menambak Jumingan hingga dua kali.
Heny yang mendegar suara letusan senpi, langsung melihat kondisi ke ruang tamu. Begitu melihat Jumingan terkapar bersimbah darah dan abangnya Kompol F masih memegang senpi, Heny pun lari ke dalam kamar.
Melihat itu Kompol F mengejar, namun Heny langsung mengunci kamar dari dalam. Kompol F pun sempat mendobrak pintu kamar dan memangil Heny.
Dan seketika warga pun berdatangan ke rumah itu, dan berusaha menenangkan Kompol F, dan sebahagian melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
Tidak berapa lama, sejumlah personel Polrestebes Medan tiba di lokasi, langsung mengamankan Kompol F, dan mengevakuasi jenazah Jumingan ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
Kapolrestebes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto ketika dikonfirmasi, Kamis (5/4) terkait peristiwa itu melalui telepon seluler belum berhasil dihubungi, karena belum mengangkat telepon genggamnya. (ali/mas/snc)