Simadanews.com-Rencana PTPN IV akan mengkonversi kebun teh ke Sawit, sekira 257 hektar, dinilai akan memberi dampak lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Pematangsiantar, Hexa Todo Pardingotan Hutapea, mengatakan Sidamanik adalah tempat Parawisata yang saat ini sedang booming dan banyak dikunjungi para wisatawan.
Tentu akan berbanding terbalik nantinya, apabila dialihkan ke Tanaman Sawit.
“Dari dulu sampai saat ini perkebunan teh Sidamanik menjadi daya tarik wisata masyarakat, karena keindahan nya dan cuacanya yang sejuk,” kata Hexa kepada Simadanews.com, Rabu 15 Juni 2022
Dia juga menjelaskan, dari aspek ekonomi warga yang tinggal di daerah tersebut. Dimana, selama ini masyarakay menikmati dengan berusaha di areal perkebunan.
“Ketika teh di ganti dengan sawit, maka pelaku usaha di seputaran Sidamanik akan kehilangan mata pencaharian karena penurunan angka wisatawan yang datang ke Sidamanik,” sebutnya.
Hexa berharap, Pemkab harus tegas dalam hal ini. Agar kedepan mempunyai benefit untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
“Kita semua juga tahu bahwa perubahan cuaca akan terjadi ketika teh di gantikan dengan sawit,” kata Hexa Mengakhiri.
Terpisah, Tokoh Pemuda Simalungun, Teguh Sinaga menyampaikan kebun teh tersebut sudah memiliki cerita tersendiri dan sudah cukup lama.
“Kebun teh Sidamanik sudah memiliki nilai historis yang cukup tinggi. Tentu akan sangat menyakitkan bila begitu saja dihilangkan. Yang lebih penting, lahan sawit akan mengakibatkan banyak dampak negatif bagi lingkungan. Apalagi Sidamanik, daerah dataran tinggi dengan kemiringan tanah yang tinggi,” kata Teguh.
Teguh menceritakan, bahwa PTPN IV unit Kebuh Sidamanik, beberapa tahun lalu sudah berencana melakukan konversi. Dan rencana itu mendapat perlawanan dari berbagai elemen masyarakat.
“Kita terlibat memimpin aksi penolakan konversi teh ke sawit. Kita mendesak pihak PTPN IV tidak melanjutkan konversi teh menjadi sawit, di wilayah manapun di Simalungun. Bila perlu teh yang sudah mereka konversi menjadi sawit beberapa tahun lalu juga harus dikembalikan menjadi teh,” kata Teguh.
Apabila tidak di indahkan, tambah Teguh, Masyarakat dan Pemuda Simalungun dipastikan akan kembali turun ke jalan seperti beberapa tahun lalu bila rencana konversi ini tetap dilanjutkan. (snc)
Laporan: Soemardi Sinaga

Discussion about this post