SimadaNews.com-Untuk yang keduanya kalinya, kembali dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Tugu Raja Sangnaulauh Damanik. Bila sebelumnya lokasi berada di perempatan Jalan Sutomo-Jalan Sangnaualuh Damanik tepatnya di depan Ramayana, kini lokasinya dipindah ke Lapangan Adam Malik Kota Siantar, Sabtu (10/11).
Walikota Siantar, Hefriansyah , dalam sambutannya mengatakan, Kota Siantar merupakan tanoh bumi Habonaron Do Bona yang diisi oleh beragam suku dan berbagai etnis. Dan dalam hal ini, menerima keberagaman suku merupakan jiwa yang mulia dimiliki Raja Sangnaualuh Damanik.
Di hadapan para ahli waris Raja Siantar, proses pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh, sudah menjalani proses yang sangat panjang. Namun semua prose situ, merupakan dalam rangka menjadikan pembangunan benar-benar maksimal.
Dan dalam proses pembangunan, Pemko Siantar awalnya mengangarkan Rp3 miliar dan selannjutnya akan mengangarkan Rp10 miliar dalam proses percepatan pembangunan tugu.
Pada kesempatan itu, Hefriasyah juga meminta seluruh pimpinan OPD atau dinas, memampangkang delapan sifat luhur Raja Sangnaualuh Damanik di kantor-kantor Pemko Siantar.
” Tolong dipampangkan 8delapan titah Raja Sangnaualuh Damanik, karena didalamnya semua merupakan kebaikan. Agar pemerintah punya arah, sehingga Pematangsiantar mantap maju dan jaya dapat terwujud,” pungkasnya,
Ahli waris Raja Sangnaualuh Damanik yakni Tuang Sang Difi Damanik didampingi St.Irjen Pol Drs. M Wagner Damanik, menyampaikan penantian pembangunan tugu ini telah cukup lama.
“Kalau nggak salah tahun 2012 telah dilakukan peletakan pertama, namun gagal. Saya hadir waktu itu. Sehingga dimulainya pembangunan tugu oppung kita merupakan pencapaian yang luar biasa” sebutnya.
Tuan Sang Difi menambahkan, nantinya bisa tugu sudah berdiri pastinya masyarakat Siantar bangga datang ke Kota Paling Toleran di Indonesia itu.
Adiaksa Purba selaku ketua Panitia melaporkan pembangunan tugu ini telah lama dinantikan sejak gagasan dirumuskan bersama pada tahun 2012.
” Segala rintangan, perdebatan pendapat, dan kesalahpahaman ternyata tidak memudarkan semangat kita untuk mewujudkan pembangunan tugu pendiri Kota Siantar yaitu Raja Sangnaualuh Damanik yang merupakan raja ke-14 dari dinasti kerajaan Siantar,” ujarnya.
Sementara delapan podah Raja Sangnaualuh Damanik yang diminta walikota dipampangkan di kantor lingkungan Pemko Siantar yakni, parholong (pengasih), parhorja (pelayan), pintor maruhur (jujur), pakkar (berani), iparnagodangkon (bertanggung jawab), hot paruhuran (teguh pendirian), marsipatunggungan (saling menghormati) dan patorsahon horja (membangun). (bas/snc)