SimadaNews.com-Ratusan honorer Pemkab Simalungun, kembali melakukan unjukrasa menuntut pembayaran gaji mereka yang belum dibayar.
Pantauan SimadaNews.com, Selasa (25/9), ratusan guru honor dan honorer tenaga kesehatan yang mengenakan porsa (kain putih diikatkan dikepala) sembari membawa spanduk dan poster, berjalan kaki menuju Kantor Bupati Simalungun.
Sembari berjalan kaki, salah seorang orator berdiri di mobil bagian depan, memberikan semangat kepada rekan rekannya sambil berorasi menyampaikan berbagai keluhan tenaga honorer khususnya para guru yang mendapat perlakuan diskriminatif dari Pemkab Simalungun.
“Pemerintah ini bobrok, Kita tidak percaya lagi sama DPRD. Mereka hanya berjanji memperjuangkan nasib honorer, tapi tidak ada buktinya. Kawan kawan para kita akan teruskan perjuangan menuntut hak kita, ” kata pria berpakaian korpri itu dari atas mobil.
Tiba di depan kantor Bupati Simalungun, para honorer bergantian berorasi. Mereka menyayangkan kebijakan Pemkab Simalungun, yang memotong gaji mereka dari Rp2 juta menjadi Rp1 juta pada Tahun 2018.
Padahal menurut mereka, gaji Tahun 2016 dan Tahun 2017 pun, tidak sepenuhnya dibayarkan Pemkab Simalungun.
“Kami meminta supaya gaji Tahun 2016 dibayar dan jangan potong gaji kami di Tahun 2018,” teriak para guru.
Aksi unjukrasa masih terus berlanjut dan para guru terus berorasi di depan kantor bupati. (manto/snc)