SimadaNews.com-Nita Br Ginting, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmiu Ekonomi (STIE) Sultan Agung Kota Siantar, warga esa Kedeberek, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Dairi, meninggal karena terlibat kecelakaan di Jalan Adam Malik Simpang Jalan Suprapto Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Selasa (2/7)siang sekira pukul 13.00 WIB.
Informasi diperoleh di lokasi kejadian dari sejumlah warga yang melihat peristiwa, sebelumnya terjadi kecelakaan, diketahui sepedamotor matic BK 3592 WAE, yang dikendarai Poibe Sinaga (20) warga Lorong 29 Kota Siantar, baru keluar dari Jalan Masjid hendak menuju Jalan Adam Malik.
Tepat di persimpangan Jalan Adam Malik-Jalan Suprapto, tiba-tiba Truk BK 9469 CC yang dikendarai Suryono, menabrak bagian bagian samping sepedamotor yang dikendarai Poibe.
Akibatnya, Poibe Sinaga tercampak ke parit sedangkan Nita Br Ginting yang diboncengnya tercampak ke badan jalan dan tergilas truk yang dikendarai Suryono.
Warga yang melihat kejadian, langsung berdatangan ke lokasi kejadian berupaya mengamankan supir truk dan memberikan pertolongan kepada Poibe Sinaga. Sedangkan tubuh Nita langsung ditutupi warga pakai Koran karena diketahui sudah meninggal di lokasi kejadian menunggu dievakusi pihak Satlantas Polres Siantar.
“Kurasa mereka (pengendara sepedamotor” mau belok ke kanan, tapi entahlah bang truk itu pun tadi kencang kali,” kata Nuansyah, salah seorang warga yang berada di lokasi.
Sementara Poibe Sinaga, menangis histeris melihat kondisi temannya yang sudah tidak bernyawa tergeletak di badan jalan.
“Aduh…aduh…Gimanalah aku mau bilang sama keluarganya,” katanya sambil menangis dan menghubungi teman-temannya sesama mahasiswa STIE Sultan Agung.
Tidak berapa lama, personel Satlantas Polresta Siantar, tiba di lokasi kejadian, langsung mengevakuasi tubuh Nita Br Ginting ke Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar. Sedangkan Poibe dibawa ke RS Tiara untuk mendapat perawatan karena mengalami luka lecet. Sementara Truk berserta supirnya langsung diamankan.
Di Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih, ketika jenazah Nita br Gintig diotpisi, puluhan mahasiswa STIE Sultan Agung berdatangan.
Mereka yang merupakan teman-teman dari Nita, menangis dan tidak menduga peristiwa itu terjadi terhadap Nita sebab beberapa jam sebelumnya mereka masih bersama di kampus mengikuti perkuliahan.
“Tadi pas lewat. Kulihat ramai-ramai di jalan. Rupanya ada kecelakaan, waktu kuperhatikan lagi. Ternyata kawanku satu kelas yang kecelakaan,” kata Sonia br Purba.
“Tadi kami pisah setelah selesai dari kampus. Aku nggak tahu mereka mau kemana sama si Pobie,” tambahnya lagi dengan mata yang berkaca-kaca karena menangis atas peristiwa yang merenggut nyawa temannya itu.
Sementara, salah seorang perempuan, terus menangis histeris di ruang instalasi jenazah. Dia bahkan, berulang-ulang mengatakan ketakutannya untuk menyampaikan peristiwa itu kepada keluarga.
Ternyata, perempuan itu diketahui bernama Heny Ginting, warga Panei Tongah yang merupakan kakak kandung Nita br Ginting.
“Kenapa cepat kau ambil adekku Tuhan. Baik kali adekku Tuhan. Kenapa begini Tuhan. Nggak ada lagi kawanku di rumah. Kenapa lah kau dek naik kereta, sudah kubilang jangan naik kereta. Apalah mau kubilang sama mamak, takut aku bilangnya. Baik kali adekku I ini. Kenapalah jadi begini Tuhan,” kata Heny dalam tangisnya berulang-ulang sembari ditenangkan rekan-rekan adiknya. (snc)
Laporan: Sabarudin Purba
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post