SimadaNews.com-Ratusan masyarakat Suku Jawa perwakilan dari 30 kecamatan di Kota Medan dan Deli Serdang, mengikuti buka puasa bersama yang dilaksanakan Radio Jawa (RADJA) 107,8 FM dan Forum Pemilih Suara Independen Indonesia (Fospindo) di Jalan Kasuari 60 C Kota Medan, Minggu (3/6).
Pantauan SimadaNews, kegiatan diawali dengan silaturahmi sesama masyarakat Suku Jawa yang merupakan Fans Radio Jawa yang didirikan Eddy Koesnaidi Kewa. Selama ini, antara mereka hanya saling sapa melalui siaran radio dan pada pertemuan kali ini, langsung bisa bertatap wajah satu sama lain. Tampak para fans radio tersebut, terlihat akrab dan saling bercengkrama.
Sebelum acara buka puasa, Ustad Drs M Miftah menyampaikan tausiah yang menekankan, antara sesama harus saling meningkatkan silaturahmi.
Dia juga mengingatkan, pada Pilgubsu 2018 27 Juni mendatang, supaya masyarakat Jawa benar-benar menentukan pilihan kepada orang yang tepat. Pemimpin yang bisa memberikan pelayanan baik kepada seluruh masyarakat Sumut.
Menurutnya, sosok yang bisa membawa Sumut lebih baik kedepan ada pada diri Haji Djarot karena sudah terbukti dan memiliki pengalaman memimpin birokrasi. Dan selama memimpin di birokrasi, Haji Djarot dikenal bersih dan tidak pernah terdengar terlibat dugaan korupsi.
“Ingat, saudaraku Pak Djarot sudah terbukti mampu memimpin tanpa sedikitpun terkena kasus korupsi,” pungkas Miftah.
Sedangkan pendiri sekaligus koordinator RADJA 107,8 FM Eddy Koesnaidi Kewa, mengimbau seluruh warga Jawa all out bekerjasama memenangkan DJOSS pada Pilgubsu mendatang.
“Jangan lupa, ajak seluruh warga dan keluarga kita, Jangan Golput dan pilih Djarot- Sihar. RADIO JAWA 100 persen Guyub Milih DJOSS,” tegas Eddy penuh semangat.
Hal senada juga disampaikan Ketua FOSPINDO Sabar Sihite. Dia mengucapkan terimakaish atas kehadiran masyarakat suku Jawa dan menunjukkan kebulatan tekad secara nyata mendukung pasangan Djoss.
Menurut Sabar, masyarakat sudah saatnya menentukan pilihan yang tepat. Dan tidak terulang memilih pemimpin seperti yang terjadi 10 tahun terakhir di Sumut.
Dia mengungkapkan, selama 10 tahun terakhir Sumut sangat jauh tertinggal bahkan terkena dampak birokrasi yang korup. Terbukti, dua gubernur Samut masuk penjara karena terlibat korupsi.
Sabar menuturkan, sosok yang layak meneruskan estapet pemerintahan di Sumut harus orang yang bersih, jujur dan saatnya Sumut berubah Bebas dari Korupsi.
“Pak Djarot dan Sihar, adalah sosok yang Bersih, Teruji dan Mapan. Dan kita meyakini, mereka mampu membawa Sumut Berubah ke arah yang lebih baik,” pungkas Sabar.
Di akhir acara dilaksanakan doa khusus kepada pasangan Djoss, supaya bisa merih kemenangan pada Pilgubsu 2018. (snc)