SimadaNews.com-Orang gila dan gelandangan kini sudah mulai banyak berkeliaran di Kota Wisata Parapat. Tingkah mereka juga kerap merugikan warga dan mengganggu ketenangan pengunjung.
Boru Sinaga, pemilik salah satu toko pakaian mengaku kerap kehilangan baju yang di pajang di depan tokonya. Sebab, salah seorang gelandangan mengambil baju dan memakainya.
“Akhir-akhir ini makin sering baju yang saya pajang diambil begitu saja lalu dipakai. Bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali kali, bahkan belum buka dasar. Eh baju sudah diambili,” kesal Boru Sinaga.
Boru Hutajulu, warga yang sama mengaku tak kalah kesal menyampaikan keluhannya terkait kelakuan para gelandangan di pusat Kota Parapat.
Salah seorang gelandangan kerap bertingkah kurang senonoh di hadapan banyak orang dan mengganggu setiap orang yang melintas.
“Aih.. sangat memalukan sekali tingkahnya, apalagi itu selalu dilakukan di pusat kota yang selalu ramai,” ujarnya kesal.
Sebagai warga dan pelaku usaha, mereka meminta Pemkab untuk turun tangan dan serius menangani masalah gelandangan dan orag gila yang berkeliaran di Kota Parapat.
“Parapat ini jadi seperti kota buangan, mereka ini bukanlah warga Parapat, tapi kenapa Pemkab nya diam seolah tak perduli dengan keadaan ini?” ujar Boru Hutajulu sembari mengakui pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan masalah ini kepada pemerintah lewat pemberitaan media.
Sekretaris Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Donni Sinaga ketika dikonfirmasi, Rabu (20/2) mengakui keberadaan gelandangan dan orang gila itu sudah meresahkan warga Parapat. Pihaknya juga mengakui, gelandangan itu bukanlah warga asli Parapat.
“Pantauan di lapangan jumlahnya sekira 15 orang dan kerap mencuri baju dan barang jualan milik warga dan keberadaan mereka ini sudah sangat meresahkan warga. Untuk itu, kami akan menyurati dinas sosial dan dinas kesehatan terkait upaya penanggulangannya,” papar Donni.
Dia menambahkan, pihak kecamatan akan berkoordinasi kepada Asisten I, Satpoll PP Simalungun dan instansi terkait.
“Sesuai dengan aduan masyarakat yang sudah kerap disampaikan kepada kami, untuk penanggulangannya maka kami akan menyurati Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Simalungun dan tembusannya akan kita sampaikan kepada Asisten I Simalungun, Satpol PP dan instansi terkait lainnya,” ujarnya.
Terkait semakin banyaknya orang gila dan gelandangan di Parapat, Donni kuatir jumlahnya akan terus bertambah dan akan memperburuk citra pariwisata Parapat.
“Kita akan upayakan semaksimal mungkin untuk menanggulangi masalah ini,” tegas Donni. (ana/snc)