SimadaNews.com-Insiden keributan terjadi saat massa Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat (AMPERA) melakukan unjukrasa di halaman kantor Kejaksaan Negeri Simalungun, Kamis (1/2).
Kronologisnya, saat itu massa mulai menyampaikan orasi di luar gerbang kantor tepat di pinggir jalan. Massa terlihat ada yang membawa poster berisi tuntutan mereka supaya pihak Kejari Simalungun mengusut tuntas dugaan korupsi proyek normaliasi fungsi irigasi di Dinas PSDA Simalungun sebesar Rp11,3 miliar.
Beberapa saat massa berorasi, mereka pun mulai hendak masuk ke dalam halaman kantor gerbang. Tetapi, salah seorang oknum pegawai jaksa Kejari Simalungun berseragam coklat coklat itu berusaha mendekati massa.
Pria yang diketahui berinisial EL itu, tiba-tiba datang dari dalam lokasi kantor mendekati massa dan langsung marah-marah sembari mengucapkan kata-kata kotor yang tidak pantas disampaikan seorang pegawai.
”Sana, sana kalian kon…l, di sana kalian orasi,” kata pria itu menyuruh sejumlah massa keluar gerbang.
Karena mendengar ucapan oknum pegawai itu, massa tidak terima. Dan terjadi pertengkaran mulut antara beberapa orang peserta unjukrasa dengan oknum pegawai itu. Beruntung, sejumlah jaksa yang sudah mendelat ke lokasi keributan langsung menarik EL dan menyuruhnya masuk ke dalam kantor.
Fawer Sihite, salah seorang peserta unjukrasa yang ditelepon SimadaNews saat berlangsungnya unjukrasa, mengaku kecewa atas sikap EL. Sebab, kedatangan massa AMPERA bukan mau buat ribut, tapi menyampaikan tuntutan supaya dugaan koruspi di Simalungun diutus tuntas pihak kejaksaan.
”Tadi bagusnya kami datang berorarasi, Bang. Begitu mau masuk ke halam kantor, datang oknum pegawai jaksa itu marah dan menyampaikan kata-kata kotor. Ributlah kami,” kata Sihite dari seberang telepon.
Koordinator Aksi Ali Yusuf Siregar membenarkan adanya ucapan oknum pegawai kejaksaan itu. Tapi begitu terjadi keributan, oknum pegawai itu langsung diamankan sejumlah rekannya dan menyuruh masuk ke dalam kantor.
Sedangkan Kepala Seksi Intel Kejari Simalungun Robinson Sihombing SH ketika dikonfirmasi SimadaNews terkait ucapan oknum pegawai itu, membantah bahwa ucapan kotor tidak ada disampaikan saat masma AMPERA berunjukrasa.
”Itu tidak benar. Setahu saya kata-kata yang dituduhkan itu tidak ada. Hanya kata-kata mawarnya itu. Kata emosional biasanya itu,” kata Sihombing. (tri/mas/snc)