SimadaNews.com – Seratusan pelaku pariwisata dari berbagai daerah di Nusantara mengikuti kegiatan Jelajah Wisata Budaya (JWB) Sumatera Utara yang dipusatkan di Balige, Kabupaten Toba.
Acara yang diselenggarakan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Sumatera Utara, Pemkab Toba dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba berlangsung sejak Rabu-Sabtu (14 s/d 17 Oktober 2020).
Ketua ASPPI DPD Sumatera Utara, Mercy Panggabean menyampaikan, kegiatan dilaksanakan guna memperkenalkan destinasi wisata yang ada di daerah untuk selanjutnya dapat dipromosikan oleh para tour operator yang hadir melalui perusahaan biro perjalanan wisata kepada para klien masing-masing.
“DPP ASPPI menghimbau kepada seluruh DPD harus membuat even daerah, tujuan agar memperkenalkan destinasi-destinasi yang ada di daerah masing-masing, inilah sekaligus target kita untuk memperkenalkan destinasi yang memang belum terlalu populer supaya menjadi populer”, sebutnya menyambut kedatangan tour operator di salah satu hotel.
Program yang dilaksanakan DPD ASPPI Sumatera Utara itu, disebutkan, pertama kali dilaksanakan untuk mengeksplor Sianjur mula-mula dilanjutkan dengan JWB2 di Kabupaten Toba. Dalam even ini digelar ‘table top’ yang mempertemukan ‘seller’ yang merupakan pelaku pariwisata Sumatera Utara yang terdiri dari tour operator, travel agen, hotel, restoran, UMKM, transportasi dan detail-detail yang saling berkaitan dan tidak bisa terpisah di pariwisata dengan para ‘buyer’ yang merupakan tour operator dari seluruh Indonesia.
“Targetnya, sesudah mereka pulang dari sini, mereka menjual paket Sumatera Utara kepada klien mereka yang akhirnya mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke Sumatera Utara. Itu target utama yang menurut kami tepat sasaran”, lanjutnya seraya mengakui even yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 18-21 Maret 2020, terpaksa dibatalkan akibat pandemi Covid-19.
Hari-hari kunjungan para tour operator di Kabupaten Toba, disuguhi wisata di destinasi yang ada di daerah Toba diantaranya, Taman Eden 100, Kaldera Toba Nomade Escape, Bukit Singgolom dan Museum TB Center. Penampilan tarian Tortor Batak dan perjalanan dengan menggunakan becak tradisional merupakan rangkaian yang disuguhkan dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum ASPPI Djohari Somad, menjelaskan, kegiatan yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Maret lalu namun akhirnya dapat terlaksana diakui dapat terlaksana dengan kerja keras. Di tengah pandemi, pariwisata seakan mati suri namun harus tetap berjalan.
“Di tengah pandemi, inilah acara ASPPI yang pertama. Kalau menjual keindahan dan alam saja, banyak yang lebih indah dari Danau Toba, yang harus berubah adalah manusianya. Manusianya harus berubah memiliki hospitality dan profesionalisme yang tinggi dalam melayani para wisatawan”, tegasnya.
Lebih jauh, lanjut Djohari, ASPPI memberikan kompetensi sampai level 6 agar setiap pelaku pariwisata dapat berbicara di tingkat kualitas. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat saling berbagi masukan dan perbandingan, jadi bukan sebatas diskusi tapi melihat langsung.
“Jadi keindahan saja tidak cukup, tapi harus dibarengi dengan sumber daya manusia yang terampil, harus dibarengi dengan safety yang baik kemudian berpadu dengan tenaga pariwisata yang profesional agar investor datang, dia bisa menggunakan tenaga-tenaga kita. Target pencapaian kegiatan ini, saya tidak bisa melihat ke depannya karena tergantung kondisi dan situasi sampai saat ini target pengenalan dan target mengundangnya saja sudah sangat luar biasa, mereka datang dengan memberanikan diri, selain untuk memberi support di tengah ketakutan, kekhawatiran, dll itu saja sudah sangat luar biasa. Membuka mata kita, membuka mata dunia bahwa kalau situasi pandemi Covid ini dijalani dengan baik, saya pikir kita harus hidup berdampingan dengan Corona”, katanya.
Amatan lapangan, Ketua panitia Erwin Lopolissa bersama panitia lainnya, menekankan penerapan protokol kesehatan di setiap sesi kegiatan. (Jaya)

Discussion about this post