SimadaNews.com-Pembangunan Pekan Tiga Raja yang sempat mangkrak, akhirnya selesai dibangun dan diminta para pedagang segera beraktivitas di pekan itu.
Perintaan supaya pedagang segera beraktivitas di Pekan Tiga Raja, sesuai surat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Simalungun, kepada Camat Girsang Sipangan Bolon untuk mensosialisasikan dan meminta para pedagang segera mengisi kios yang telah selesai dibangun.
Menindaklanjut surat Disperindag Simalungun, pihak Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, menggelar pertemuan dengan pedagang di Aula Kantor Camat Girsang Sipangan Bolon, Senin (15/7).
Dalam pertemuan itu, diketahui dari hasil perbaikan pembangunan, sudah dibangun 100 kios namun tidak memiliki pintu. Akibatnya para pedagang yang tergabung dalam Serikat Pedagang Pekan Tigaraja (SPPT) mempertanyakan kepada pihak kecamatan atas kekurangan fisik bangunan.
Camat Boas Manik, melalui Sekretaris Kecamatan Donni Sinaga menyampaikan bahwa pihaknya diminta untuk segera membagikan kios kepada para pedagang.
“Kami hanya diminta untuk mensosialisasikan dan membagikan kios yang telah dibangun meski tanpa pintu. Dari keterangan pihak Disperindag, pembangunan kios tanpa pintu ini memang sudah sesuai dengan RAP, jadi mari kita terima dan sesegera mungkin diisi,” kata Donni.
Donni mengingatkan para pedagang agar tidak mengontrakkan kios kepada pedagang dari luar kota.
“Bagi yang sudah kebagian kios, tolong jangan dikontrakkan ke pihak ke tiga, jika itu kalian lakukan maka kami akan tarik kembali kios dan akan memerikannya kepada pedagang yang lebih membutuhkan. Jadi apapun dan dimanapun nanti kita kebagian kios tersebut, maka kita harus legowo menerimanya,” pinta Donni.
Hal senada dikatan Lurah Tigaraja Darma Donni.F. Silalahi. Dia menambahkan, soal kios tidak memiliki pintu, buka
hak mereka menjawab. Sebab, dari laporan pelaksana proyek, bentuk kios sudah sesuai dengan RAP dan pihaknya hanya diminta untuk membagikan sesuai data yang telah disusun oleh petugas pasar sejak awal.
Sedangkan, Lasma Dumohar Mangunsong Sekretaris SPPT menyampaikan sejarah terbentuknya SPPT diawali saat relokasi pedagang yang pertama.
Saat itu, banyak kendala dan masalah diantara pedagang. Itulah salah satu dasar dibentuknya SPPT termasuk untuk memfasilitasi kepentingan pedangan dengan pemerintah.
“Selama proses pembangunan Pekan Tigaraja ini, kami pengurus SPPT tidak memimiliki kepentingan pribadi, hanya punya kepentingan untuk memperjuangan aspirasi pedagang agar bisa ditampung oleh pemerintah,” sebut Lasma.
Terkait pembagian kios tanpa pintu, lanjut Lasma, jika pedagang mau menerima kios yang tidak berpintu ini sesuai arahan dari pemerintah, pihaknya tidak akan menginterpensi. Meskipun pada usulan, model kios sejak awal harus dilengkapi dengan pintu.
Diakhir pertemuan disepakati, kios akan dibagikan kepada pedagang meski tanpa pintu. Kepada para pedagang, pemerintah memberikan waktu dua minggu untuk mengosongkan dan membongkar kios lama serta menempati kios baru. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post