SimadaNews.com-Wali Kota Tebing Tinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan MM, diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Mhd. Dimiyati SSos M.TP, membuka rapat pos simpul koordinasi (Posko) berthema “Penerapan Teknologi Budidaya Padi Organik” di Gedung H Sawiyah Pemko Tebing Tinggi, Selasa (25/9).
Dalam sambutannya, walikota melalui Dimiyati, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang merupakan salah satu upaya penyampaian informasi yang diharapkan dapat menyatukan persepsi dan meningkatkan motivasi serta penyebarluasan informasi dalam mendorong pelaku tani, supaya bersinergi dengan pemerintah untuk peningkatan kualitas produk pertanian.
Disampaikan, ke depan beberapa program akan diterapkan yakni, pembinaan dan monitoring pemberian bantuan kepada petani, mematuhi pola dan jadwal tanam serentak, melakukan koordinasi kinerja P3A dan mendukung program pemerintah dalam pencapaian target pertanian, serta penyaluran pupuk bersubsidi yang baik.
Walikota mengimbau, seluruh instrumen Pemko Tebing Tinggi supaya bekerjasama guna peningkatan perekonomian masyarakat khususnya petani, termasuk pertanian organik.
Sedangkan Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebing Tinggi, Marimbun Marpaung SP MSi, menyampaikan, kegiatan rapat Posko Organi merupakan bentuk dukungan klaster pertanian yang bertujuan menyatukan persepsi dalam upaya meningkatkan motivasi dan kinerja produk tani. Selain itu, sebagai wadah para petani guna meningkatkan produksi pertanian dan makanan olahan.
Sementara Narasumber yakni Bupati Sergai Ir H Soekirman yang juga menjabat sebagai Ketua Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) Sumut dan ketua DPW Perhiptani Sumut, menerangkan, bahwa berbicara masalah pertanian, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah adalah K5.
K5 dimaksud yaitu, kebijakan, kelembagaan, kemudian agar sukses pertanian tersebut membentuk kelembagaan, maka harus ada kebersamaan serta akan makin sempurna jika disertai dengan keseriusan dan keberlanjutan.
Soekirman menyebutkan, pertanian organik bukan pertanian tradisionil yang masih kuno, karena pertanian organik juga tetap menyemprot, memupuk, menggunakan pestisida. Tapiu semuanya yang selaras dengan alam, sehingga siklus tanah, tanaman dan udara di sekitar tidak mengalami perubahan secara total akibat zat kimia.
Soekirman mengingatkan, bahwa isu pertanian organik saat ini sedang mencuat sebagai produk yang mendapat kelas tersendiri hingga di tingkat dunia. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari penandatanganan MoU pengembangan dan pemasaran pertanian organik antara Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Sergai pada beberapa waktu yang lalu.
“Hal positif yang dapat diambil adalah, semakin banyak potensi dikembangkan akan menjadi kekuatan bagi daerah kita,” katanya.
Dia menambahkan, kunci keberhasilan pertanian organik adalah saat dimana pemerintah sudah bersatu dalam komitmen pertanian organik. Kemudian, petani bekerjasama berbagi ilmu pertanian, lalu ada mahasiswa atau perguruan tinggi yang menciptakan ilmu dan inovasi yang memudahkan segala keperluan manusia. (hot/snc)