SimadaNews.com-Pengerjaan embok penahan air sungai di Kampung Jorlak Jalain Kain Suji, Kelurahan Bane Kecamatan Siantar Utara, diduga asal jadi sehingga kualitasnya diragukan oleh warga sekitar.
Pantauan Reporter SimadaNews.com, Rabu 18 September 2019 di lokasi, terlihat tembok penahan yang dibangun sudah sepanjang 30 meter dengan tinggi sekira 2 meter. Namun terlihat di lokasi, tembok yang dibangun sepertinya tidak ada coran besi pengikat tembok dan kedalaman pondasi tidak begitu dalam, dan tembok penahan dibangun tegak lurus dari bawah sampai ke atas.
Terlihat juga di bawah tembok yang sudah di bangun, sebahagian sudah soak dan ditimbun memakai goni yang berisi tanah.
Boru Marbun, warga yang tidak jauh tinggal dari lokasi proyek, mengaku proyek itu diketahuinya merupakan proyek dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD). Dan sudah dikerjakan tiga minggu terakhir.
“Tapi menurutku Bang, panjangnya tembok itu kalau tidak ada coran besinya kalau hujan dikit pasti roboh, karena kalau hujan airnya naik sampai rumahku Bang,” aku Boru Marbun.
Lurah Kelurahan Bane Sahat Saragih, ketika ditemui di kantornya terkait proyek tembok penahan itu, mengaku tidak mengetahui ada pengerjan tembok penahan itu.
“Nggak tahu aku, cobalah kita tinjau kesana, karena tidak ada berkas ataupun laporan RT samaku,” katanya.
Sementara, Direktur Teknik BPBD Kota Siantar bermarga Girsang, ketika dikonfirmasi soal kondisi bangunan itu, dengan nada angkuh menyebutkan bahwa bangunan itu sudah sesuai. Bahkan, Girsang yang mengaku lulusan Tehnik Sipil itu menerangkan, bangunan yang sedang dikerjakan bentuknya trapesium dengan ukuran atas 20 derajat dan bawah ukuran 70 derajat atau dengan kata lain miring.
“Aku dari Tehnik Sipil, jadi sudah sesuai bangunan itu,” katanya.
“Saya waktu mengukur di situ, tiga minggu terakhir tidak ada ke situ karna itu tugas PPK, besok saya pantau,” tambahya lagi.
Disinggung soal plank proyek tidak dipasang di lokasi, Girsang mengaku, plank proyek belum dipasang karena pengerjaanya belum mencapai 50 persen dan anggaran pembangunan di bawah Rp200 juta. (snc)
Laporan: Sabarudin Purba
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post