SimadaNews.com– Indra Bakti Lubis (62), pensiunan PNS Pemko Siantar melaporkan kasus perampokan serta penganiayaan yang dialaminya ke Mapolres Kota Siantar, Sabtu 1 Agustus 2020 .
Dalam laporannya, Indra mengaku peristiwa yang dialaminya terjadi di rumahnya di Jalan Ring Road Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Selasa 28 Juli 2020, pagi sekira pukul 09.00 WIB.
Indra menceritakan, pelaku merupakan pria yang masih dikenalnya dan sering ketemu ngopi bareng di warung yang berada di seputaran Stasiun Kereta Api.
Awalnya, Selasa 28 Juli 2020, pagi, Indra bermaksud pulang ke rumahnya mengendarai sepeda motor Honda Grand. Namun sewaktu melintas depan loket Indah Taksi berdekatan dengan Stasiun Kereta Api, Indra bertemu dengan pelaku di pinggir jalan.
Pelaku waktu itu bertanya kemana Indra pergi dan dijawab hendak pulang kerumahnya. Pelaku pun meminta tolong untuk menumpang istirahat tidur di rumah Indra. Dan Indra waktu itu tidak curiga, dan membonceng pelaku ke rumahnya.
“Kami tiba dirumah sekira jam 07.00 WIB. Setiba dirumah pelaku sempat kelaparan, lalu minta tolong dimasakkan mie instan,” kata Indra.
Setelah memakan mie instan, pelaku langsung istirahat tidur di kursi sofa ruang tamu. Oleh Indra saat itu sempat mengingatkan pelaku agar tidak lama-lama istirahat tidur, karena sekira pukul 09.00 WIB, Indra mengaku hendak menjemput kakak kandungnya Wilda Lubis dari rumah keluarga di daerah Timbang Galung.
Ternyata sebelum pukul 09.00 WIB, Winda Lubis sudah datang ke rumahnya. Dan karena kondisi masih mengantuk, Indra menuju kamar untuk istirahat tidur.
Belum lama terpejam, Indra terbangun dari tidurnya karena mendengar suara air yang berisik dari arah kamar mandi. Saat itu, Indra melihat pelaku tengah mencuci muka.
“Habis cuci muka, dia (pelaku) minta diambilkan handuk,” kata Indra.
Saat berjalan mengambil handuk dari dalam ruangan kamar, tiba-tiba pelaku langsung beraksi memiting kepala Indra dari belakang, dan menggiring masuk ke ruangan kamar.
Indra sempat berontak karena kepalanya dipiting. Namun pelaku langsung memukulinya serta mencekik leher korban hingga sulit bernafas.
Tak hanya itu pelaku yang kalap, lalu membenturkan kepala korban ke arah lantai ruangan kamar sampai kepalanya luka-luka mengucurkan darah.
Wilda Lubis, mendengar suara berisik tersebut curiga lalu pergi melangkah ke arah ruangan kamar sang adik. Sesampai di pintu kamar, pelaku langsung menyambut Wilda dengan ancaman parang.
“Sudah diancam pakai parang, pelaku menggiringku masuk ke dalam kamar. Disitu adikku sudah keadaan ngorok dan banyak darah di lantai kamar, lalu pelaku mengurung kami berdua dengan mengunci pintu kamar,” timpal Wilda.
Gasak Perhiasan dan Handphone
Indra menuturkan, ia dan kakaknya yang dikurung diselamatkan seorang warga yang kebetulan melintas, setelah hampir satu jam berteriak dari dalam kamar.
Pintu kamar dibuka paksa dengan cara didobrak. Indra yang tidak berdaya bersama kakaknya langsung dikeluarkan dari dalam kamar rumah. Kondisi Indra yang luka berat kemudian dilarikan ke RS Tentara.
Indra menyampaikan, pelaku berhasil menggasak perhiasan, uang tunai hingga handphone pribadinya. Dan berharap polisi menangkap pelaku yang dikenalnya itu.
“Pelaku membawa uang kontan Rp 2,5 juta dari kantung celana yang kupakai, dan HP Xiaomi serta 3 buah cincin emas,” ujarnya.
Indra menambahkan, pelakunya diketahui bermarga Manik dan biasa dipanggil dengan gelar Pak Best. Ciri-ciri badan tegap dan rambut cepak.
“Kalau kampungnya di Sidamanik, dan terkadang sering ke tempat ceweknya si Lina kos-kosan di Jalan Mataram 1, dan kerjanya supir mengangkut buah. Saya berharap polisi secepatnya dapat menangkap pelaku yang sangat saya kenal ini,” ucapnya.
Sementara itu petugas SPKT Polres Siantar langsung menggelar olah TKP di rumah korban pasca menerima pengaduan korban. Petugas turut memintai keterangan korban dan saksi-saksi lain untuk kasuss itu. (snc)
Laporan:Sabarudin Purba
Editor:Hermanto Sipayung

Discussion about this post