SimadaNews.com-Pasca ditangkapnya SY (16), remaja yang melakukan pembunuhan terhadap NMS (14) siswi MTsN di Tanjung Balai, pihak Polres Tanjung Balai melakukan pra rekontruksi.
Pra rekontruksi yang langsung diperankan SY di rumah korban, di Jalan DI Panjaitan, Gang Pringgan, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjung Balai.
Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH, langsung memimpin pra rekontruksi didampingi Kasat Reskrim Rapi Pinakri SH SIK, KBO Ipda K.Sitepu, Kapolsek Sei Tualang Raso Iptu Sahat Siahaan SH dan KBO Sat Intelkam Ipda MS. Simangunsong, Minggu 8 Maret 2020.
Dari pra rekontruksi itu, ditemukan sejumlah fakta-fakta perbuatan SY yang tega menghabisi nyawa putri pasangan M Hadi Sinaga dan Siyah itu.
Tetangga dan Masih Memiliki Hubungan Keluarga
Ternyata, SY merupakan tetangga orangtua korban di Jalan DI Panjaitan, Gang Pringgan Kota Tanjung Balai. Selain bertetangga, antara SY dan orangtua korban masih memiliki hubungan keluarga.
“Sungguh sadis perbuatan SY, padahal SY dan korban masih ada pertalian keluarga. Kita minta pelaku dihukum seberat-beratnya,” kata Ustad Bustami SSos.I, selaku Pimpinan Daerah Al-Wasliyah Tanjung Balai, ketika diminta komentarnnya soal kasus yang menggerkan Kota Tanjung Balai itu.
Ustad Bustami mengaku, mengapresiasi kinerja Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira dan jajaran, yang berhasil mengungkap kasus tindak pidana pembunuhan terhadap NMS kurang dari 1X24 jam.
Bermain di Warnet
Sebelum melakukan perbuatannya menghabisi nyawa NMS, SY hingga Sabtu 7 Maret 2020, dinihari, berada di Warnet. Puas bermain-main di Warnet, SY pulang ke rumah Yusman Sinaga yang menjadi tempat tinggalnya selama ini.
Selanjutnya sekira pukul 04.00 WIB, SY keluar dari rumah Yusman dan timbul niatnya menyetubui NMS, sehingga SY pergi ke samping rumah orangtua korban untuk mengambil sendok semen.
Lalu, SY mencongkel pintu belakang rumah orangtua korban menggunakan sendok semen. Setelah pintu terbuka, SY meninggalkan sendok semen itu dan masuk hingga ke ruangan tamu.
Saat itu, SY melihat ayah dan ibu serta adik korban sedang tidur, selanjutnya SY masuk ke kamar korban yang ketepatan tidak memiliki pintu melainkan ditutup horden.
Dipeluk, Dibekap pakai Bantal Leher Dicekik lalu Disetubuhi
Setelah masuk ke dalam kamar, SY langsung tidur di samping korban dan memeluk tubuh korban sembari membuka paksa celana korban.
NMS yang terbangun, membuat SY langsung mengambil bantal yang ada di tempat tidur dan membekap (menutup) ke wajah korban sembari menekan kuat.
NMS berusaha membuat perlawanan dengan merontah rontah, tetapi SY dengan cepat mengalihkan tangan kiri ke arah leher korban bahkan juga memukul pipi korban menggunakan tangan kanan.
Karena mendapat bekapan bantal dan leher dicekik, NMS meregang nyawa dan meninggal. Mengetahui NMS sudah tidak bernyawa, SY pun menyetubuhi NMS.
Kembali ke Warnet hingga Pagi.
Setelah melampiaskan nafsunya, SY kemudian menutupi wajah NMS dengan seprai. SY pun keluar dari pintu belakang rumah, dan kembali ke Warnet di sebelah rumah orangtua korban.
Dan ketika kehebohan penemuan NMS dengan kondisi meninggal oleh ibu korban terjadi, SY masih berada di Warnet lalu pergi dari lokasi.
Napsu Terpendam
Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH, mengatakan, tujuan digelarnya pra rekontruksi untuk memperjelas kronologis pelaku nekat menghabisi nyawa korban sehingga dapat melengkapi berkas perkara untuk dikirimkan ke kejaksaan.
“Pra rekontruksi ini kita menyuruh pelaku memperagakan mulai dari awal hingga mengabisi nyawa korban. Jadi, untuk sementara motif pelaku karena sudah nafsu terpendam terhadap korban. Begitupun motif lain masih didalami,” kata AKBP Putu.
Ada Tanda Kekerasan, Soal Persetubuhan Masih Ujilab
Terpisah, Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar dr Reinhard JD Hutahean, ketika dihubungi, mengatakan dari hasil otopsi terhadap jenajah NMS ditemukan tanda tanda kekerasan tumpul berulang yang menyebabkan mati lemas.
“Perihal tanda persetubuhan sedang dilanjutkan kepastiannya dengan pemeriksaan laboratorium,” kata dr Reinhard. (snc)
Sumber:jurnal
Editor:Hermanto Sipayung

Discussion about this post