SimadaNews.com-Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGT2_) Covid-19 Kabupaten Toba, dinilai kecolongan atas informasi akurat hasil test SWAB dari RS USU Medan, menyatakan satu warga Desa Paindoan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, positif Covid-19.
Informasi itu disampaikan langsung Bupati Toba Darwin Siagian, selaku Ketua Tim Gugus Tugas Toba didampingi Wakil Bupati Hulman Siagian, Sekda Audi Murphy Sitorus dan pejabat lainnya.
Darwin menyatakan, dari dua orang warga yang sebelumnya diminta untuk melakukan isolasi mandiri setelah dilakukan isolasi test SWAB pada tanggal 30 April lalu, hari ini disebutkan satu diantaranya yakni JS terkonfirmasi Covid-19.
“Selama ini kita sudah menjaga daerah kita agar virus ini tidak sampai ke kabupaten ini. Dan pada tanggal 30 April lalu, sudah dilakukan Swab kepada 2 orang warga kita. Hari ini kita terima pemberitahuan dari RS USU dan Dinas Kesehatan Provsu yang menyatakan bahwa 1 warga kita terpapar Covid,” kata Darwin saat Konfrensi pers di Kantor Bupati Toba, Senin 11 Mei 2020.
Kadis Kesehatan Toba dr Juliwan Hutapea, menyatakan atas pemberitahuan melalui surat resmi yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan RS USU Medan, maka seluruh anggota keluarga pasien tersebut langsung dibawa ke RSUD Porsea untuk menjalani pemeriksaan rapid test.
“Mereka akan kita bawa ke RSUD Porsea untuk di rapid test dan pasien akan diisolasi di ruangan yang sudah kita disediakan untuk penanganan Covid,” terang Juliwan.
Menjawab pertanyaan media akan kemampuan fasilitas di RSUD Porsea, Bupati Darwin menyatakan tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap pasien, namun isolasi di ruangan yang sudah disediakan akan dilakukan hanya kepada pasien yang terpapar saja.
“Malam ini kita akan segera membawa satu keluarga ini untuk di rapid test namun yang langsung kita isolasi, anaknya yang inisial JS,” ujarnya menimpali keterangan Juliwan.
Pernyataan Bupati untuk langsung mengisolasi pasien (JS) di RSUD Porsea mengundang pertanyaan masyarakat akan kinerja tim gugus tugas Toba yang dinilai kecolongan.
Berlin Marpaung (51), masyarakat Balige mempertanyakan tindak lanjut gugus tugas percepatan penanganan Covid di Kabupaten Toba.
“Pada awalnya hasil rapid test positif, dan selanjutnya melalui swab ke USU yang katanya hanya 3 hari bisa keluar hasil ternyata lebih dari harapan, ya sudahlah. Lalu kenapa kemarem Pemkab membiarkan mereka isolasi mandiri, kenapa tidak diisolasi di Rumah Sakit? Ini kelalaian gugus tugas kita, harusnya gugus tugas lebih sensitif, kok bisa kecolongan?”, sebutnya dengan nada tanya.
Keluarga yang saat ini akan dibawa ke RSUD Porsea untuk dilakukan pemeriksaan rapid test diharapkan dapat ditindak lanjuti dengan isolasi keseluruhan di ruangan yang disediakan agar dapat ditangani tim medis, bukan hanya pasien yang terkonfirmasi positif.
“Permintaan kita agar satu keluarga itu di isolasi di rumah sakit. Tolong diralat itu ucapan Bupati itu, jika itu memang pernyataan beliau, kenapa hanya anak itu yang diisolasi, mereka kan sudah kontak selama di isolasi mandiri. Bahkan kita minta agar semua yang pernah kontak juga perlu di rapid “, pungkasnya. (snc)
Laporan: Jaya Napitupulu
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post