SimadaNews.com-Koordinator Wilayah SD Kecamatan Pematang Bandar, Asimah Saragih, membantah dugaan pungutan liar (pungli) terhadap murid SD di Kecamatan Pematang Bandar, pada pelaksanaan UASBN Mei lalu. Namun saat dikonfirmasi, Asimah membawa-bawa Tim SBS.
”Saya Tim SBS lo, jangan gitulah. Nanti hari Senin saya tanya para kepala sekolah,” kata Asimah kepada SimadaNews.com, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Sabtu (10/8).
Sementara, adanya dugaan pungli di seluruh SD di Kecamatan Bandar, terungkap setelah Ketua Lembaga Advokasi Anggaran, Daniel Purba memberikan keterangan kepada SimadaNews.com.
Daniel mengaku, bahwa pada tanggal 8 Mei 2018, pihaknya sudah melayangkan surat kepada Korwil SD Kecamatan Pematang Bandar, mempertanyakan dugaan pungli itu.
Menurut Daniel, modus pungli yang dilakukan yakni pengadaan soal SD untuk tujuh bidang studi, cetak kartu, dan penyusunan soal untuk UASBN pada Mei lalu.
Daniel menuturkan, dalam surat itu pihaknya mempertanyakan alasan dilakukan pungutan kepada para murid yang diduga dilakukan para kepala SD atas petunjuk dari Korwil SD.
Adapun rincian hasil dugaan pungli, lanjut Daniel, yakni jumlah murid yang dipungli sebanyak 737 orang. Untuk pengadaan soal SD dikutip Rp1.300 per murid. Untuk cetak kartu Rp1.350 per murid dan pengadaan soal dengan jumlah siswa sebanyak 737 murid jumlahnya Rp958.100, untuk pengadaan soal UASBN Rp14.150 per murid. Dan masih banyak kutipan lainnya.
Daniel menambahkan, semenjak mereka menyurati atau memberikan somasi kepada Korwil SD Kecamatan Pematang Bandar, pihaknya belum pernah mendapat balasan atau surat klarifikasi terkait dugaan pungli itu. (win/snc)