SimadaNews.com-Pengundian kios pedagang pasar Balige yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian di Pendopo Rumah dinas Bupati Toba, Sabtu 17 September 2022, berjalan dengan penuh gejolak dan tantangan.
Kericuhan terjadi akibat penolakan demi penolakan disampaikan para pedagang silih berganti dengan alasan agar mereka mendapat lapak dan kios yang ditempati dikembalikan sesuai jumlah awal sebelum pasar direvitalisasi.
“Sudah puluhan tahun kami berdagang di pasar Balige. Kami akan tetap bersepakat dengan teman-teman pedagang disini agar lapak dan kios kami tidak ada pengurangan”, sebut Galingging, salah seorang pedagang perlengkapan rumah tangga.
Pengundian tak kunjung terlaksana meski pemerintah kabupaten telah berupaya menjelaskan sesuai aturan. Namun para pedagang tetap menuntut agar tidak terjadi pengurangan kios dan lapak dan mengusulkan agar lahan kosong yang masih ada dapat di bangun.
“Bagi yang bersedia silahkan mengajukan 2 saksi” sebut Salomo Simanjuntak kepada seluruh pedagang setelah beberapa jam kegiatan tak kunjung menemukan solusi yang terbaik.
Kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah kabupaten disebutkan demi keadilan bersama para pedagang.
“Tolong untuk saling menghargai, kami sangat memikirkan kebutuhan bapak ibu. Itu aset pemerintah, hari ini harus diundi”, tegas Sekda Augus Sitorus.
Sementara itu, Manogihon Tua Gultom SE MSi, Kabid Pasar di Diskoperin Toba menjelaskan data yang diperoleh sebelum pembangunan dilaksanakan sebanyak 268 kios yang terdiri dari 164 pedagang.
“Secara pribadi saya tidak punya kepentingan disitu, saya tidak memiliki kios atau petak di pasar,,” sebut nya.
Jumlah kios baru yang dibangun sebanyak 268 unit dimana 127 kios berada di lantai 1 dan 141 unit di lantai 2 akan dibagi kepada 221 pedagang yang terdata di Diskoperin Toba.
Kios yang terbagi sejumlah 248 unit dan masih tersisa 20 kios diinformasikan akan diundi pada hari itu juga. (snc)
Laporan: Jaya Napitupulu

Discussion about this post