SimadaNews.com-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, kembali mengeluarka hasil survei terkait pelaksanaan Pemilu 2019. Bila sebelumnya, lembaga survei itu mengeluarkan survei elektebilitas pasangan capres dan wapres, kali ini mengeluarkan survei soal perubahan yang kemungkinan terjadi pada Pemilu 2019.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, mengatakan tiga potensi perubahan dimungkinkan terjadi pada Pemilu 2019 berdasarkan hasil survei yang mereka lakukan pada 12-19 Agustus 2018.
Pertama, PDI-Perjuangan berpotensi jadi juara pemilu dua kali berturut-turut. Ini akan menjadikan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu sebagai juara pemilu dua kali berturut-turut setelah era reformasi.
Pada pemilu 2014, PDIP menjadi pemenang dengan raihan suara 18,9 persen. Adapun untuk 2019, diprediksi suara partai berlambang kepala banteng itu mencapai 24,8 persen.
Kedua, Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra pimpinan Prabowo Subianto berpotensi menjadi juara kedua di luar PDIP dan Golkar. Dalam surveinya untuk Pemilu 2019, Gerindra meraih suara 13,1 persen.
Perubahan ketiga, Partai Golkar terancam tak masuk dua besar pemenang pemilu untuk pertama kali. Padahal sejak pemilu 1999 Golkar selalu masuk jajaran dua besar dan pernah menjadi pemenang dalam Pemilu 2004. Dalam Pemilu 2019, Golkar diprediksi berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 11,3 persen.
Menurut Adjie, perubahan elektabilitas Golkar ini akibat tidak ada kadernya yang menjadi calon presiden atau wakil presiden 2019. Selain itu, Golkar terkena efek kasus korupsi yang dilakukan para petingginya, seperti Setya Novanto dan Idrus Marham.
Adjie menambahka, pada survei yang mereka lakukan masih ada sekitar 25,2 perses masyarakat belum menentukan pilihan, sehingga masih ada ruang bagi partai untuk mengubah peta dukungan menjelang Pemilu 2019. (*/snc)