SimadaNews.com-Mahasiswi salah satu universitas di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara (Labura), Sisa Lestari (19), ditemukan tewas di Kebun Sawit daerah Aek Kanopan, Jumat (9/2) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.
Lestari diduga menjadi korban pemerkosaan kemudian dibunuh. Sebab saat ditemukan, kondisi tubuh korban penuh luka lebam di wajah, pakaian acak-acakan dan celana korban terbuka sebatas lutut.
Informasi diperoleh dari Pangad (58) yang mengaku paman korban, menceritakan, keponakannya setiap hari pergi kuliah mengendarai sepeda motor dari kampung mereka di Aek Londut.
Tetapi pada hari Kamis (8/2), mahasiswi jurusan sastra itu tidak kunjung pulang ke rumah. Dan setelah dicek ke tempat keluarga lain, juga tidak mengetahui keberadaan korban.
“Sampai jam 8 malam tak pulang, makanya keluarga gelisah dan melakukan pencarian,” kata Pangad, saat ditanyai SimadaNews di ruang forensik RSUD dr Djasamen Saragih, Jumat (9/2) sekitar Pukul 10.00 WIB.
“Biasanya kalau tak pulang ke rumah orangtuanya. Korban mau ke rumah abangnya. Tapi malam itu tidak ada, makanya keluarga semakin gelisah,” kata pria itu menambahkan.
Dia menuturkan, setelah hampir enam jam melakukan pencarian. Keluarga mendapat informasi, bahwa sepeda motor korban terlihat terparkir di pinggir jalan menuju kampung mereka tepat di lokasi perkebunan sawit.
Keluarga bersama warga pun, langsung menuju lokasi dimaksud. Dan saat di lokasi, mereka menemukan sepeda motor korban dalam kondisi hidup.
“Kami heran, karena sepeda motornya hidup. Langsung aja kami cari di sekitar kebun dan kami temukan sudah tidak bernyawa,” ujarnya.
Pangad melanjutkan, begitu menemukan tubuh korban, warga lain melaporkan ke pihak Polsek Aek Kanopan yang turun ke lokasi mengevakuasi tubuh korban dan membawa ke RSUD dr Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi.
Keluarga korban lainya, mengaku sangat terkejut dengan peristiwa yang dialami Lestari, gadis yang mereka kenal memiliki peringai baik kesehariannya.
Mereka juga tidak menyangka, jika korban ditemukan mengenaskan di kebun sawit.
“Kami temukan posisinya telentang. Wajahnya lebam seperti kena pukulan pakai benda keras,” sebut mereka.
Pantauan SimadaNews, sekitar pukul 11.00 WIB, proses otopsi selesai dilakukan tim forensik RSUD dr Djasamen Saragih. Dan pihak keluarga langsung membawa jenazah korban kembali ke Aek Londut untuk segera dimakamkan.
“Inilah Bang, mau pulanglah disana keluarga sudah menunggu. Rencana, begitu sampai langsung dilaksanakan proses pemakaman,” kata Pangad, sembari permisi kepada sejumlah wartawan. (bch/mas/snc)
