SimadaNews.com-Direncanakan pada tanggal 27-29 September 2019, lima ribuan biker dari berbagai klub-klub bikers di Sumatera Utara (Sumut), meramaikan Kopi Darat (Kopdar) Gabungan Bikers se-Sumut ke-XVI, yang digelar di Open Stage Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.
Guna menyukseskan event itu, panitia berharap adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Dan bukti kerjsama itu, penyelenggara yang dipercaya yakni Komunitas Salletek 97, melalui Ketua Panitia Leonardo Rumahorbo, menyerbarkan surat pemberitahuan kegiatan itu kepada masyarakat, Selasa 3 September 2019.
Dalam surat itu, penyelenggara meminta keterbukaan seluruh masyarakat untuk menyambut para tamu yang diperkirakan lebih dari 5 ribu orang.
Panitia juga meminta pengertian seluruh elemen masyarakat, jikalau pada saat hari H, Kota Parapat sekitarnya akan terasa bising dengan suara knalpot sepedamotor para Bikers.
“Panitia memohon maaf sebesar-besarnya jika nantinya ada kebisingan suara yang dikeluarkan knalpot sepeda motor dari peserta acara tersebut. Dengan memberitahukan ini, harapan kita, saat hari pelaksanaan nanti masyarakat tidak merasa terganggu lagi dan dapat memaklumi,” kata Leonard.
Leonar melanjutkan, kegiatan Kopdar Bikers akan melibatkan beberapa elemen masyarakat dalam mengisi acara, seperti Marching Band, pagelaran budaya lokal berupa tortor, musik uning-uningan, hiburan umum artis lokal dan ibukota, senam pagi zumba untuk umum, dan disediakan stand bazaar untuk masyarakat khusus produk UMKM.
“Harapan kita semua, lewat kegiatan Kopdar Gabungan All Bikers yang kita hadirkan di kota kita ini, mudah-mudahan dapat menambah pendapatan ekonomi bagi masyarakat. Sampai sejauh ini peserta yang sudah siap hadir di Kota Parapat sebanyak 5 ribu orang,” pungkas Leonardo.
Dia merinci, jadwal penyelenggaraan event dimulai Jumat hingga Minggu, 27-29 September 2019, berlokasi di Open Stage Pagoda, Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
“Dengan segala kerendahan hati, panitia juga memohon agar seluruh masyarakat yang terlibat langsung sebagai pelaku pariwisata segera berbenah untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi pengunjung,” ujarnya.
“Upaya tersebut adalah langkah konkrit kita mengubah image negative pengunjung Parapat yang selama ini ramai diperbincangkan di luar. Mari bersama-sama kita jadikan Parapat sebagai destinasi wisata terbaik dan layak dikunjungi,” tambah Leonard. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung