SimadaNews.com – Direkorat Jenderal Perkebunan, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Koordinaor PSR dan Lembaga Kajian Nawacita Komite Upgrading Biomasa Indonesia (LKN-KUBMINDO) akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Optimalisasi Program Nasional Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi” dengan 100 peserta di Jakarta, Kamis (27/05/2021)
Ketua LKN-KUBMINDO, Immanuel Hutapea menyampaikan, narasumber pada FGD tersebut, diantaranya Ir Mindo Sianipar (Komisi IV DPR RI/Fraksi PDI Perjuangan), Dr Ir Musdhalifah Machmud MT (Deputi Koordinator Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI), Dr Ir Kasdi Subagyono, MSc (Dirjend Perkebunan, Kementerian Pertanian RI), Dr. Ir .Suwandi MSi (Dirjend Tanaman Pangan,Kementerian Pertanian RI), Dr Eddy Abdurrachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Dr. Ir Dadan Kusdiana (Dirjend Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI), Prof Dr Imam (Staff Ahli Menteri Pertanian).
Disampaikannyam bahwa visi LKN-KUBMINDO adalah, Mendorong percepatan kemandirian ketahanan energi baru terbarukan nasional sehingga terpenuhinya akses energi yang terjangkau, berkelanjutan, dapat diandalkan, modern, ramah lingkungan, berbasis pada pemanfaatan sumberdaya limbah perkebunan, pertanian, perhutanan.”
Kemudian misinya, Menghimpun segenap stakeholder di sektor perkebunan, pertanian, perhutanan untuk bersinergi dalam rangka melakukan percepatan kemandirian ketahanan energi baru terbarukan berbasis pada pemanfaatan sumberdaya limbah. Melakukan sosialisasi dalam arti seluas luasnya terhadap implementasi teknologi pemanfaatan sumber daya limbah ke seluruh elemen pelaku usaha di sektor perkebunan, pertanian, perhutanan. Bersinergi dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, BUMN, BUMD, BUMDES, Koperasi, UMKM untuk secara aktif memanfaatkan Biopellet sebagai energi alternatif yang terjangkau, efektif dan efisien dalam rangka membangun kemandirian dan daya saing yang ramah lingkungan, terjangkau, dan efisien. Menggali potensi biomassa sebagai energi alternatif masa depan.
Harta Karun Indonesia
Menurut Imanuel Hutapea, harta karun yang terbuang selama ini adalah replanting sawit (Dirbun & BPDPKS). Jumlah perkebunan sawit sudah di atas 20 juta hektar.
Tehnologi Ugrading Biomasa adalah solusi terbaru, hasil penelitian selama 11 tahun, Surisyono Surijatmodjo dengan no Inventor PID201706812.
Apabila tehnologi ini dapat diterapkan, Negara akan sangat diuntungkan karena; Menciptakan Lapangan Kerja (pembuatan pabrik bio pellet dan particle board), Pemungutan pajak dari transaksi produk. Sehingga dana subsidi dari pemerintah melalui BPDPKS membawa kemajuan pertanian dan kemandirian energi, Menciptakan Lahan pertanian yang bersih serta sangat luas dan siap tanam, sehingga penanaman tanaman pangan menuju kemandirian pangan akan tercapai (9 tanaman pendamping padi).
Kemudian, petani akan mendapatkan pupuk gratis dan lahan yang bersih dari kegiatan ini, dan hasil upgrading replanting sawit setelah dibuat bio pellet 4800-5000 kcal, energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.
Harapan terhadap gerakan secara nasional dan masive, sebagai upaya percepatan Ketahanan Pangan dan Energi dan yang tepenting adalah flow chartnya sehingga publik tahu tata cara mememulai dari mana dan bagaimana.
Penekanan teknologi yang kita tawarkan sebagai kunci bahwa hanya kita yang bisa lakukan ini WP dari sawit: pelepah, batang, tangkos, jangkos, fiber, cangkang dan lainnya. Zero waste, waste to energi
Pengurus Lembaga Kajian Nawacita Komite Upgrading Biomasa Indonesia (LKN-KUBMINDO), Pembina, Ir. Mindo Sianipar (DPR Komisi IV), Ir. Samsul Hadi (Ketum LKN) dan Ir. Totok Sediyantoro. Dewan Pakar, Surisyono Surijatmodjo, Dr Ir Arief RM Akbar, MSi, IPU (BPDPKS), Ir. Mika Panjaitan (CEO Quantum Institute) dan Datuq Juanda (Ketua Umum LKPASI). Ketua, Immanuel Hutapea, sekretaris, Rahmatullah, dan bendahara, Farino Sarijowan. (***)