SimadaNews.com– Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menyampaikan dalam 4 tahun terakhir, kinerja di sektor peternakan cukup membanggakan bila dilihat dari perkembangan populasi dan produksi.
“Investasi, jumlah tenaga kerja, peningkatan produksi mendongkrak PDB sub sektor peternakan, daya beli peternak dan ekspor peternakan cukup membanggakan,” kata I Ketut Diarmita, saat Media Gathering di Jakarta (12/11).
I Ketut mengatakan, mencermati kondisi industri peternakan Indonesia saat ini dan ke depan, Ia memiliki beberapa catatan yang perlu mendapatkan perhatian. Menurutnya, saat ini kita sedang menuju swasembada protein hewani.
Artinya, sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat berasal dari keanekaragaman ternak, tidak tergantung pada satu macam sumber protein saja. Untuk itulah, dilakukan penguatan peningkatan produksi dan produktivitas tidak hanya untuk sapi dan kerbau.
“Namun kita juga mendorong bertumbuhkembangnya ternak lainnya, seperti kambing, domba, kelinci, unggas, dan sapi perah,” katanya.
Dia menerangkan, populasi sapi dari tahun 2014 sampai tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 12,6 persen. Populasi kerbau dari tahun 2014 sampai tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen.
Demikian juga dengan populasi komoditas ternak lainnya, seperti babi, kambing, domba, ayam buras, ayam ras pedaging dan petelur, serta itik dari tahun 2014 sampai tahun 2017 mengalami kenaikan.
Terkait pengembangan komoditas sapi/kerbau, telah terjadi loncatan populasi yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari rata-rata pertumbuhan populasi sapi-kerbau dari periode tahun 2014-2017 mengalami loncatan kenaikan pertumbuhan menjadi sebesar 3,83 persen per tahun, dibanding pertumbuhan populasi pada periode Tahun 2012–2014 dengan rata-rata pertumbuhan per tahunnya yang menurun sebesar (1,03 persen).