SimadaNews.com – Indonesia kembali mendapatkan stok vaksin COVID-19 dari berbagai merek yang berasal dari sejumlah jalinan kerja sama dengan negara-negara lain. Ini menunjukkan, komitmen pemerintah yang tetap fokus dalam melakukan upaya dalam mengendalikan wabah global COVID-19 yang saat ini sedang merebak di pelosok tanah air
Hal itu ditandai oleh kedatangan vaksin COVID-19 merek Moderna sebanyak 819.600 dosis pada Sabtu (30/10/2021). Vaksin ini merupakan donasi dari negara Belanda yang didapatkan melalui serangkaian kerja sama yang dibangun kedua negara beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Vaksin Moderna yang masuk dalam tahap ke-108 ini pada pukul 10.10 WIB di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Dengan menggunakan maskapai Singapore Airlines yang memiliki nomor penerbangan SQ956
Vaksin yang datang kali ini merupakan vaksin jadi atau siap pakai. Nantinya, vaksin ini akan diberikan kepada masyarakat luas yang mengikuti program vaksinasi massal yang selenggarakan oleh pemerintah pada beberapa waktu ke depan. Mengingat, Indonesia tengah melakukan serangkaian vaksinasi secara gencar dalam beberapa waktu ke depan.
Terkait dengan vaksin di atas, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu yang lalu telah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin Moderna. Moderna COVID-19 Vaccine merupakan vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA. Vaksin ini diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA.
Vaksin ini digunakan dengan indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Diberikan secara injeksi intramuscular, dosis 0,5 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 1 (satu) bulan.
Tibanya vaksin tahap ke-108 ini pada Sabtu (30/10/2021), berdasarkan data yang dihimpun oleh infopublik.id, membuat stok vaksin Indonesia semakin bertambah melimpah. Dengan total vaksin yang dimiliki oleh Indonesia mencapai sebanyak 310.291.980 dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi maupun bentuk mentah (bulk).
Rincian vaksin COVID-19 yang dimiliki Indonesia yaitu sebanyak 236.476.280 dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi maupun bulk, sebanyak 32.776.610 dosis vaksin AstraZeneca, sebanyak 8.200.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.819.760 dosis vaksin Moderna, 23.278.730 dosis vaksin Pfizer, dan 500.000 dosis vaksin Janssen (Johnson & Johnson).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ada tiga cara pemerintah mengamankan pasokan vaksin COVID-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga, penanganan wabah global COVID-19 dapat dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan dapat efektif.
Pertama, dengan cara kerja sama bisnis yakni pembelian langsung dosis vaksin COVID-19 dengan perusahaan farmasi terkemuka di dunia. Sehingga, vaksin yang didapatkan tersebut dapat berkhasiat mencegah infeksi berat dari wabah global COVID-19.
“Perjanjian yang sifatnya bussines to bussines yang dilakukan oleh pemerintah,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melalui konferensi pers secara virtual beberapa waktu lalu.
Kedua, pemerintah melakukan kerja sama yang melibatkan berbagai pihak dari mulai organisasi internasional maupun negara yang disebut dengan multilateral. Melalui kerja sama itu, Indonesia mendapatkan dosis vaksin dari berbagai merek dalam beberapa waktu ke depan.
Ketiga, pemerintah mendapatkan pasokan vaksin dari bantuan atau hibah dari negara lain. Yang termasuk dalam berbagi dosis atau dose sharing yang saat ini sedang dilakukan oleh seluruh negara untuk mendorong kesetaraan akses vaksin.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, mengatakan masifnya pemerintah mendatangkan berbagai merek vaksin belakangan ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mengamankan ketersediaan. Hal itu dilakukan dalam bentuk pembelian, vaksin juga diperoleh melalui bantuan atau hibah baik bilateral maupun multilateral.
“Segala upaya dilakukan pemerintah untuk menjaga stok vaksin. Lancarnya kedatangan vaksin,nmembuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal,” kata Johnny melalui siaran pers yang diterima beberapa waktu lalu.
Johnny juga berharap, vaksinasi bisa terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya. Untuk itu, pemerintah berupaya mendistribusikan vaksin ke seluruh daerah secepat mungkin. Termasuk dengan langsung mendistribusikan vaksin ke daerah begitu tiba di tanah air.
“Ini seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar Johnny. (InfoPunlik.id/***)