SimadaNews.com-Tanaman belum menghasilkan (TBM) yang berada Afdeling IX PTPN IV Kebun Gunung Bayu, kurang mendapatkan perawatan. Diduga dana perawatan yang dikucurkan dari manajemen Direksi PTPN IV, tidak jelas peruntukannya.
Informasinya, dana perawatan TBM sudah dianggarkan manajemen dari Direkti PTPN IV, direalisasikan enam bulan sekali. Namun di lapangan, selama enam bulan terakhir ini tidak ada tampak perawatan di lokasi kebun itu.
Pantaun SimadaNews, Selasa (19/2) sekira pukul 14.30 WIB, tampak jelas tumbuhan menjalar seperti: makuna, pare hutan dan gulma-gulma mengelilingi pohon sawit yang belum menghasilkan. Dan terdapat beberapa pohon sawit mati karena kurangya perawatan hingga hama dan gulma hidup, tumbuh bagaikan semak belukar.
RZ, salah seorang warga yang sedang melintas di Afdeling XI menuturkan, bahwa sudah rahasia umum kalau manajemen yang bertanggung jawab atas kondisi kebun Afdeling XI tidak menunjukkan kinerja baik. Buktinya, perawatan TBM sama sekali tidak terlihat.
Hal senada dikatakan HM, salah seorang warga yang mengembelakan lembunya di lokasi kebun yang tidak terawat itu.
”Sudah lama aku mengembala lembu di sini. Tapi tak pernah kulihat ada pekerja membersihkan areal kebun ini,” katanya.
Asisten Afdeling IX, Nanda saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak memberikan tanggapan. Dia hanya membaca pesan yang dikirimkan wartawan, tapi hingga berita ini dikirimkan ke redaksi tidak juga mendapatkan balasan.
Sedangkan Asisten Kepala Rayon B Marga Tobing, mengaku tanaman sawit yang mati di lokasi itu akan kembali disisip. Sementara masalah kacangan, tidak bisa dilakukan karena tidak ada dana.
”Belum ada dana. Jadi harus dianggarkan dari Kandir,” katanya. (asa/mas/snc)