SimadaNews.com-Pemuda KN-LWF bersama pemuda gereja Lutheran, berkunjung ke kawasan Gunung Sinabung, Jumat (23/2) lalu.
Mereka datang untuk mengetahui langsung kondisi masyarakat pasca terjadinya erupsi gunung, serta memberikan bantuan obat-obatan dan masker.
Hiskia Ginting, salah seorang dari rombongan para pemuda itu menceritakan, daerah yang mereka kunjungi l adalah Desa Batu Karang, Kecamatan Payung.
Untuk diketahui, Kecamatan Payung merupaka kecamatan yang paling terkena dampak pasca erupsi senin lalu.
Pasca erupsi, kabut tebal menyelimuti beberapa desa yang menyebabkan Desa Batu Karang dan beberapa desa lainnya sempat kekurangan persediaan masker.
“Memang pasca erupsi, beberapa hari turun hujan sehingga kabut tebal perlahan hilang,” kata Ginting.
Hiskia menerangkan, sewaktu mereka menyusuri jalan mulai dari Kecamatan Merdeka (batas pertama daerah rawan bencana) sampai ke Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Payung, mereka sempat berpapasan dengan rombongan Menteri Sosial dan tampak aktivitas berjalan normal seperti biasa.
Warga sudah mulai bekerja di perladangan, begitu juga dengan aktivitas lainnya.
Di beberapa lokasi, juga tidak ditemukan lagi posko penampungan pengungsi karena sudah direlokasi ke Siosar.
Hiskia mengungkapkan, kondisi wilayah tersebut setelah erupsi 4 hari yang lalu sudah membaik. Hujan benar-benar membantu warga untuk membersihkan abu. Bantuan juga sudah berdatangan sehingga stock masker tercukupi.
“Jadi untuk teman-teman yang ingin memberi bantuan, masker diperlukan namun bukan sebagai hal yang urgensi lagi. Lebih baik memberi bantuan berupa logistik atau kebutuhan anak-anak,” katanya.
Dia menambahkan, meskipun kondisi mulai membaik dari segi dampak abu, tapi di Desa Perbaji, Kamis lalu terjadi banjir lahar dingin yang menyebabkan kerusakan pada jembatan penghubung Simpang Desa Perbaji dengan Desa Perbaji. Dan kadang situasi tidak bisa diprediksi karena sampai saat ini, Sinabung masih terus beraktivitas aktif dan belum dapat dipastikan kapan berakhir.
“Kita berharap erupsi Sinabung segera berhenti, supaya masyarakat tidak terus menerus dilanda kecemasan kerugian,” katanya.(pms/mas/snc)