Simada News
Rabu, 17 September 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home News

Geger! Tulisan Soal Keluhan Guru Honorer Perpanjang SK Berjudul “Tutup Mulut“

Simadanews.com by Simadanews.com
11 Maret 2018 | 10:47 WIB
in News
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com-Keluhan guru honorer di Kabupaten Simalungun, kembali terkuak ke publik atas adanya dugaan pungutan liar (pungli) perpanjangan Surat Perpanjangan Tugas (SPT).

Dalam tulisan yang diunggah Ketua Forum Guru Honorer Simalungun (FGHS) Ganda Armando Silalahi di akun faceboknya, diceritakan keluhan para guru honorer yang dimintai sejumlah uang oleh oknum-oknum di Dinas Pendidikan Simalungun.

Permintaan sejumlah uang itu diperuntukkan untun mempercepat proses penerbitan SK yang sudah dimulai sejak awal Januari lalu.
Berikut tulisan berjudul ”Tutup Mulut” yang diposting Ganda dan diminta izin oleh SimadaNews untuk dipublikasikan, karena menjadi perdebatan antara warganet. Bahkan tulisan itu sudah dibagikan hingga 319 kali ke sesama warganet dan mendapat 234 tanggapan serta ratusan komentar.

”Hari Jumat tanggal 02 Maret 2018 saya dapat telepon dari seorang Ibu Guru Paud dari Kecamatan Bandar, Tetapi saya bilang malam aja Ibu telepon ya, kebetulan saat itu kami sedang berpesta. Dan tiba di malam hari saya ditelpon ibu itu.”
” Ceritanya mereka mengeluh kepada saya karena mereka sudah 3 kali datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun untuk mengambil SPT, tetapi tidak pernah berhasil mendapatkan SPT tersebut, Padahal pada kedatangan mereka ke Dinas Pendidikan yang ketiga kalinya mereka sudah melihat SPT tersebut. Tapi sayangya SPT tersebut tak diberikan juga, dimana pada saat itu katanya yang mereka jumpai seorang Ibu Br. Tampubolon (Namboru saya Pulak itu ) di Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, terus mereka minta tolong ke Ibu itu agar SPT-nya diberikan dan mereka hanya punya uang sejumlah 1000 ditambah nol nya tiga lagi. Tetapi namboruku itu tidak mau kalau segitu (dalam hatiku “ Bah…. Hebat juga namboru ku itu ya…?)”.
”Kemudian namboruku itu berkata kepada si Guru (3 Orang ), udahlah hari senin aja kalian datang kalian usahakan lah entah meminjam uang darimana, karena pasarannya sekarang SPT itu 4000 (Dalam hati saya kok bias-bisanyalah seorang Abdi Negara berkata seperti itu sampai-sampai disuruh meminjam?)”.
”Kemudian pada hari senin, tgl 05 Maret 2017. Ibu Guru tadi menelepon saya agar saya menemani mereka ke Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, dan saya pun mengiakan permintaan Ibu tersebut, sepulang sekolah pun saya bergegas ke Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, dan disana saya juga bertemu dengan beberapa orang teman Guru yang belum mendapatkan SPT itu, yang lebih ngerinya saya rasa ada seorang Bapak-bapak, ketika kami masuk ke Bagian PTK menawarkan jasa untuk pengambilan SPT ( SPT itu mereka bilang barang ) “ Katanya “ ( Udah aku aja yang mengambilkan berapa ada uang kalian katanya ) …. Malliting kepalaku mendengar itu”
”Dan kedatangan Ibu Guru yang dari Kecamatan Bandar yang ke 4 kalinya tidak berhasil untuk mendapatkan SPT tersebut, dikarenakan hanya Staf yang ada dikantor, Karena sebagian pegawai dan Kabid melayat, karena ada orang tua dari seorang Kabid di Dinas yang meninggal, jadi Ibu Guru tadi pun pulang dengan tangan kosong. Di dalam hati saya sudah menangis melihat Ibu Guru tersebut, betapa sedihnya nasib tenaga pendidik di Simalungun ini secara khusus Guru PTT yang digaji dari APBD Kabupaten Simalungun, untuk mendapatkan SPT saja sangat rumit padahal mereka sudah mengabdi 7–10 tahun” ”Jadi Guru, sementara ada yang punya uang dan baru tamat kuliah dengan mudahnya sudah mendapat SPT karena mau memberi sejumlah uang. Jadi apakah kami harus tutup mulut melihat semua kondisi yang terjadi sekarang ini? Percuma kah Tuhan menciptakan Mulut kami untuk berbicara? Apakah kami harus diam melihat kondisi ini? Percumakah Tuhan menciptakan telinga kami untuk mendengar?,” Manusia itu bukan binatang, manusia itu punya akal pikiran kan ?
”Sampai kapan kah hal ini akan terus terjadi? Harapan saya secara pribadi kalau boleh jangan terjadilah hal yang seperti ini lagi kepada anak-anak kita, mari kita rubah perilaku yang tidak mendidik ini, hidup kita di dunia ini hanya sebentar saja kok. Apa salahnya kalau kita berbuat baik kepada sesama, apa salahnya kalau apa yang seharusnya menjadi hak para Guru Honor untuk mendapatkan SPT tidak dipersulit dan dibola-bola (Anggo nini lagu Rohani Simalungun ai “ Na lao Salpu do Ganup Dunia On, Seng adong Na totap Itanoh on ) Semua yang ada di dunia ini akan berlalu, tidak ada yang kekal di dunia ini”
”Harapan kami, semoga Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun memperbaiki kinerjanya lah, dan Gaji kami Tahun 2017 ( ada yang 1 bulan , 2 bulan , 3 Bulan, 4 Bulan belum gajian Tahun 2017 ) segera lah dibayarkan, sudah terlalu baik kami ini sampai sekarang bertahan mengajar walaupun sudah beberapa bulan belum gajian. Kami bisa bertahan sperti ini karena cinta dan kasih Tuhan kepada kami luar biasa, dan kami sudah terlanjur mencintai Profesi kami sebagai Pendidik Generasi Bangsa,”
”Semoga apa yang menjadi harapan kami bisa segera di realisasikan karena itu udah ada anggaranya loh (Jangan kalian salah gunakan uang rakyat itu ) dan beberapa orang Guru yang belum mendapat SPT itu segeralah diberikan, Jangan tunggu hari esok untuk berbuat baik…Karena itu sudah menjadi Hak para Guru dan Anggarannya pun sudah ada”
“Semoga cepat-cepatlah kalian bertobat! Tidak tau lagi kami mau mengadu kepada siapa, Hanya Tuhanlah tempat pengaduan kami dan kedua kepada facebook ini,”.

Sementara dari sejumlah guru honorer yang ditanyai langsung oleh SimadaNews, di beberapa sekolah di Kabupaten Simalungun, mereka mengaku perpanjangan berkas SK PTT guru honor yang sudah habis masa berlakunya Desember 2017, diminta kembali mengurus SK Tahun 2018 untuk melengkapi berkas dalam perpanjangan SK PTT yang baru.
Untuk kepengurusan perpanjangan SK PTT yang baru di mulai Januari, mereka diminta membayarkan uang Rp4 juta.

“Aku tidak berani bilang semua guru honorer yang diwajibkan membayar Rp4 juta, Bang. Karena ada juga yang bayar Rp2 juta pun sudah dikasih SPTnya. Ada juga yang tidak bayar bisa dapat SPT, tapi itu orang-orang tertentulah, Bang,” kata seorang guru di daerah Kecamatan Jorlang Hataran.

Adanya pembayaran pengambilan SPT itu pun, diakui salah seorang Kepala Sekolah. Dia mengaku, hanya menjalankan tugas yang diperintahkan dari Dinas Pendidikan untuk meminta uang kepada guru honorer dalam hal pengurusan perpanjangan SPT Guru PTT yang bertugas di sekolah yang dipimpinnya.

”Gimana kubuat Bang, aku menjalankan perintah. Itu pun nggak jadi aku yang mengutip, Kusuruh sendiri guru-guru itu mengambil SPT ke Disdik,” kata kepala sekolah bermarga Sitopu itu.

Hal senada dikatakan Boru Damanik, juga menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu SMP Negeri.

Dia menyebutkan, para guru honorer di sekolah diminta memberikan sejumlah uang untuk perpanjangan SPT Guru Honorer.

”Tapi bukan pihak sekolah yang meminta. Namun atas perintah salah satu staf di Dinas Pendidikan Simalungun. Kata mereka itu perintah Sekretaris Dinas,” akunya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Simalungun Parsaulian Sinaga ketika dikonfirmasi, Jumat (9/3) tidak berhasil didapatkan keterangan.

Telepon genggam miliknya yang dihubungi SimadaNews tidak pernah aktif. Konfirmasi melalui pesan yang dikirim ke nomor teleponnya pun tidak mendapat balasan.

Ketika didatangi pun ke Kantor Dinas Pendidikan Simalungun di Pematang Raya, Parsaulian Sinaga juga tidak ada di ruangannya.

Menurut salah seorang pegawai yang ditemui di depan ruangan Parsaulian mengaku, sekretaris dinas tidak ada di kantor dan hingga pukul 11.00 WIB, Parsaulian juga tidak kunjung terlihat di ruangannya.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Simalungun Resman Saragih, ketika dikonfirmasi soal adanya dugaan pengutipan pengurusan SPT Guru Honorer itu, mengaku sampai saat ini untuk penerbitan SK PTT guru masih berjalan dengan baik dan tidak ada pembayaran seperti yang disebutkan.

Resman meminta, hendaknya para guru tidak mengurus SK melalui pihak-pihak lain, dan jangan dititip kepada pihak lain untuk menjaga hal-hal yang negatif. (win/mas/snc)

Share727Tweet138Pin50

Berita Terkait

PLTMH Aek Silang II Dituding Rusak Lingkungan, Petani Gagal Panen – Aliansi Mahasiswa Sumut Serukan Aksi Perlawanan

17/09/2025

SimadaNews.com – Aliansi Cipayung Plus Sumatra Utara (GMNI, KAMMI, GMKI) menuding operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Aek Silang II di...

8 Pelaku Tawuran Maut di Tebing Tinggi Ditangkap, 11 Masih Buron

17/09/2025

SimadaNews.com– Tawuran antar kelompok pemuda di Jalan Setia Budi, Kelurahan Berohol, Kota Tebing Tinggi, berakhir tragis. Seorang remaja bernama M....

Diduga Ilegal, Galian C Tambang Pasir Gunakan Mesin Sedot Bebas Beroperasi di Nagori Bah Kisat Tanah Jawa

17/09/2025

SimadaNews.com– Aktivitas Galian X Tambang Pasir dengan mesin sedot di Nagori Bah Kisat, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, diduga ilegal...

Traffic Light Sering Mati, Terminal Bayangan Masih Marak di Kota Siantar

17/09/2025

SimadaNews.com – Komisi III DPRD Kota Pematangsiantar menggelar rapat kerja bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Siantar membahas Perubahan (P) APBD Tahun...

Oplus_131072

DPRD Tolak Kehadiran Bajai Online di Kota Pematangsiantar

16/09/2025

SimadaNews.com–Komisi III DPRD Kota Pematangsiantar menolak beroperasinya bajai online. Hal itu mengemuka dalam rapat kerja bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota...

Amaliun Hotel Apresiasi Layanan Indibiz Telkom Pada Hari Pelanggan Nasional 2025

16/09/2025

SimadaNews.com - Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional 2025, Witel Sumut kembali melakukan kunjungan ke pelanggan loyal. Salah satu agenda kunjungan...

Berita Terbaru

News

PLTMH Aek Silang II Dituding Rusak Lingkungan, Petani Gagal Panen – Aliansi Mahasiswa Sumut Serukan Aksi Perlawanan

17 September 2025 | 21:28 WIB
News

8 Pelaku Tawuran Maut di Tebing Tinggi Ditangkap, 11 Masih Buron

17 September 2025 | 19:35 WIB
News

Diduga Ilegal, Galian C Tambang Pasir Gunakan Mesin Sedot Bebas Beroperasi di Nagori Bah Kisat Tanah Jawa

17 September 2025 | 14:11 WIB
News

Traffic Light Sering Mati, Terminal Bayangan Masih Marak di Kota Siantar

17 September 2025 | 07:44 WIB
News

DPRD Tolak Kehadiran Bajai Online di Kota Pematangsiantar

16 September 2025 | 21:23 WIB
News

Amaliun Hotel Apresiasi Layanan Indibiz Telkom Pada Hari Pelanggan Nasional 2025

16 September 2025 | 20:51 WIB
News

PW KAMMI Sumut Gelar Diskusi Kebangsaan: Supremasi Sipil dan Desakan Investigasi Kerusuhan Agustus jadi Sorotan

16 September 2025 | 20:30 WIB
News

DPRD Soroti Hilangnya Program Kota Layak Anak di Pematangsiantar

16 September 2025 | 20:12 WIB
News

Pagi Tragis di Huta Baru Simantin Pane Dame, Seorang Petani Akhiri Hidup di Ladang Jagung

16 September 2025 | 09:24 WIB
News

Telkom Sumut Gelar Health Leaders Gathering Bersama Rumah Sakit se-Sumatera Utara

15 September 2025 | 21:28 WIB
News

IIER dan PSPK Sukses Gelar Workshop Keamanan Anak di Ruang Digital

15 September 2025 | 20:31 WIB
News

Enam Hari Tak Keluar Rumah, Hotma Justina Sidabalok Ditemukan Sudah Meninggal

15 September 2025 | 16:38 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

xnxx