SimadaNews.com-Ephorus GKPS Pdt Marti Rumanja Purba, berharap pembangunan Tugu Raja Sangnaualuh Damanaik bisa segera terealisasi. Hal itu disampaikannya saat menerima audensi pengurus HIMAPSI di Kantor Pusat GKKS Jalan Pdt J Wismar Saragih, Kamis (15/3).
Ephorus GKPS juga menyatakan mendukung proses percepatan pembangunan tugu yang sudah sejak delapan tahun sudah direncanakan.
”Tugu Sangnaualuh sudah seharusnya segera dibangun. Karena memang sudah direncanakan dalam beberapa tahun terakhir dan dananya juga sudah disiapkan. Tugu itu kelak menjadi ikon sejarah Siantar, yang hendaknya dibangunan dengan konsep bangunan yang melambangkan kerajaan Siantar masa itu,” katanya.
Dalam kesempatan itu Ephorus juga membubuhkan tandatangan dukungan percepatan pembangunan Tugu Sangnaualuh yang sebelumnya telah digagasi beberapa organisasi Simalungun.
Selain itu, Ephorus GKPS juga mendukung pelaksanaan pagelaran seni dan budaya Simalungun (Pagesbud) yang akan dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (21/4) mendatang.
”Pagesbud merupakan sarana untuk mengenalkan Simalungun lebih luas, serta menjadi ajang untuk silaturahmi bagi seluruh warga Simalungun, terutama yang berada di sekitar Jakarta,” kata Ephorus kepada Ketua DPP Himapsi Andar Abdi Saragih, Ketua DPC Himapsi Kota Siantar Frangki FD Sinaga, Rizal Sipayung serta didampingi beberapa pengurus Himapsi yang beraudiensi.
Ephorus yang didampingi Ketua Pemuda Pusat GKPS Tommi L Purba mengatakan, melestarikan budaya Simalungun harus dilakukan seluruh suku Simalungun, dimana pun berada.
Pelestariannya tidak lepas dari mempelajari, melaksanakan sekaligus rutin menggelar pertunjukan yang mengandung budaya.
“Kita menunjukkan kita memiliki budaya yang merupakan turun temurun, yang menjadi salah satu kekayaan Indonesia. Kaum muda harus mempelajari budaya, termasuk bahasa Simalungun,” kata Ephorus.
Dia berpesan, agar panitia benar-benar menginformasikan kegiatan ini kepada seluruh tokoh Simalungun dimana pun berada, tanpa membedakan latar belakang, status sosial.
“Kita jadikan budaya sebagai pemersatu, karena dalam adat istiadat kita memang jelas ada keterikatan hubungan antara sesama. Ada sanina, tondong, dan boru, yang merupakan satu kesatuan budaya yang mengikat,” katanya.
Sebelumnya, kepada Ephorus Ketua DPP Himapsi Andar Abdi Saragih, menjelaskan,
Pagelaran seni dan Budaya Simalungun akan digelar di Gedung Garuda Teater Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada 21 April 2018 mendatang.
Pagelaran yang ditujukan untuk mengangkat serta melestarikan seni dan budaya Simalungun ini, merupakan hasil kerjasama masyarakat pecinta budaya Simalungun serta Himapsi. Ketua Umum pelaksanaan pagelaran AKBP Elisben Purba dan Ketua Pelaksana Triadil Saragih.
Ditargetkan sedikitnya 1000 undangan akan hadir dalam acara yang diharapkan menjadi wadah bagi semua masyarakat Simalungun, khsususnya yang ada di ibu kota, guna untuk mengangkat kembali nilai-nilai tradisional dalam melestarikan kebudayaan Simalungun yang juga merupakan kekayaan dari budaya bangsa Indonesia.
“Acara ini adalah acara marSimalungun. Artinya semua budaya tentang Simalungun akan kita tunjukkan dengan performa yang maksimal. Dibutuhkan dukungan banyak pihak,” kata Andar Saragih.
Andar menyebutkan, pagesbud dikemas modern tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang melekat pada budaya Simalungun. Kolaborasi lebih dari 100 penari, artis Simalungun yang di datangkan langsung dari Simalungun juga dari Jakarta.
Dia menambahkan, dibutuhkan persiapan yang matang, dukungan dari berbagai pihak untuk mensukseskan acara ini. Pihaknya akan mengunjungi beberapa tokoh Simalungun untuk meminta bimbingan sekaligus menyampaikan undangan, memastikan konsep serta detail acara yang diharapkan menjadi agenda rutin. (ril/mas/snc)