SimadaNews.com-Serangan bom kian menjadi. Pasca kerusuhan di Mako Brimob, serangan bom di Surabaya terjadi dalam satu hari satu malam. Pertama, ledakan bom terjadi di tiga gereja, Minggu (13/5) pagi.
Pada ledakan itu, data diperoleh 13 orang meninggal dunia dan 43 orang luka-luka dan masih dirawat di berbagai di rumah sakit di Surabaya.
Dan disaat-saat pihak kepolisian masih melakukan olah TKP di lokasi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Pada Minggu malam, kembali terjadi serangan bom di Rumah Susun Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo.
Korban yang tewas dalam kejadian itu tiga orang, dan dua anak-anak terluka. Diduga kuat ledakan itu tidak sengaja terjadi saat pelaku sedang merakit bom.
Pihak kepolisian tampaknya dibuat kedodoran oleh aksi teror itu. Sebab Senin (14/5) kembali ada serangan bom. Pagi tadi, Markas Mapolrestabes Surabaya menjadi target. Tepat di gerbang pintu masuk markas polisi itu, ledakan kuat terjadi.
Bom meledak di Polrestabes Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB. Bom meledak di pos pemeriksaan depan Polrestabes.
Dari rekaman CCTV, yang disiarkan televisi swasta terlihat ada satu mobil berwarna hitam yang masuk ke pos pemeriksaan. Setelah itu dua motor juga masuk berdekatan dengan mobil.
Beberapa detik kemudian, motor tersebut meledak di depan pos pemeriksaan. Sejumlah polisi yang berjaga terkena ledakan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 08.50 WIB.
“Sekitar pukul 08.50 WIB ada ledakan,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung kepada wartawan. (*/snc)