SimadaNews.com-Ngadimin (64) ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi tergantung di pohon coklat yang berada di halaman rumahnya di Lingkungan 06 Kulon Kelurahan Bosar Maligas, Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun, Sabtu (28/7) pagi.
Ngatimin diduga setres karena penyakut stroke yang diderita satu tahun terakhir ini, tidak kunjung sembuh.
Kapolsek Bosar Maligas AKP Rahidin Siregar, menceritakan awal diketahui korban bunuh diri, saat istri korban bernama Tuginem (61), mencari keberadaan korban karena lama tidak pulang ke rumah setelah berolahraga pagi.
”Memang biasa Pak Ngadimin menurut istrinya jalan pagi sejak pukul 05.0 WIB. Tapi lama tak pulang ke rumah, sehingga istrinya mencari,” kata Siregar.
Siregar melanjutkan, berdasarkan keterangan Tuginem, saat hendak keluar rumah hendak mencari keberadaan suaminya, Tuginem terkejut melihat tubuh korba sudah tergantung di pohon coklat dengan seutas tali nilon.
”Istrinya keluar rumah melihat korban di depan dan di samping rumah dan melihat tongkat yang sering dibawa ada di samping rumah. Lalu istri korban melihat korban sudah tergantung di pohon cokelat yang berjarak sekitar 30 meter dari rumah,” ujarnya.
Dia menuturkan, setelah menerima informasi dari masyarakat pihaknya langsung melakukan cek TKP dan mengevakuasi tubuh korban. Kemudian, disarankan kepada pihak keluarga untuk dilakukan visum luar.
”Memang dari keterangan keluarga, korban sudah lama mengalami sakit stroke, darah tinggi dan sesak napas. Katanya lebih kurang setahun ini,” imbuh Siregar.
Dia menambahkan, untuk sementara pihaknya sudah mengamankan barang bukti dari lokasi yakni, seutas tali tambang warna putih, kursi yang terbuat dari kayu dan papan, celana training warna hitam dan baju kaos oblong warna putih. (oki/jaya)