SimadaNews.com-Warga Simpang Mayang-Perdagangan, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, menilai pengaspalan jalan di pemukiman mereka tidak akan berkualitas dan diduga asal jadi.
Bukan hanya pengaspalan proyek yang diduga asal jadi, tetapi pengerjaan parit di daerah itu juga dinilai fiktif karena tidak jadi dikerjakan.
Kepada reporter SimadaNews.com, Senin (30/7) malam, saat proses pengaspalan dilakukan para pekerja dari PT MEG, menuturkan perbaikan jalan rusak di pemukiman mereka kualatiasnya dipastikan tidak akan bertahan lama.
”Gimana bertahan lama aspal itu. Lihatlah, pengerjaan dilakukan saat hujan masih turun,” kata sejumlah warga sembari menunjukkan para pekerja yang sedang beraktivitas mengerjakan perbaikan jalan.
Menurut warga, perhatian pemerintah untuk memperbaiki jalan rusak tampaknya akan sia-sia karena ulah kontraktor yang tidak mengerjakan proyek dengan baik dan terkesan asal jadi.
Pantauan reporter SimadaNews.com, malam pengerjaaan pengaspalan memang curah hujan di daerah Kecamatan Bandar masih tinggi. Bahkan terlihat, para pekerja berusaha membuang air yang tergenang di badan jalan dengan alat sederhana. Bahkan, meskipun badan jalan belum benar-benar kering dan masih basah, tetap mereka timpa dengan aspal hotmix kemudian diratakan menggunakan alat berat.
Terpisah, pada Selasa (31/8) Staf Administrasi Tehnik dari PU Bina Marga Simalungun, Boni Silalahi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait cara pengerjaan proyek itu, menyebutkan bahwa tidak ada kontraktor atau unsur lain yang berani asal kerja. Bahkan, Boni mempersilahkan pengerjaan itu diekspose kalai dinilai menyalahi undang-undang.
”Kalau memang pihak kontraktor menyalahi undang-undang yang ada, kenapa nggak diekspose aja lae. Karna sekarang ini nggak ada pihak kontraktor atau unsur yang lain asal kerja lae,” katanya membalas konfirmasi reporter.
Sedangkan Syahrian, Konsultan Pengerjaan proyek tersebut tidak memberikan jawaban ketika dikonfirmasi. Padahal, pesan WhatsApp yang dikirimkan reporter terlihat jelas dibaca oleh Syahrial tapi tidak kunjung dibalas hingga berita ini dirilis ke redaksi. (jaya/snc)