SimadaNews.com-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Korea Selatan menghasilkan kesepakatan bisnis senilai USD6,2 miliar atau sekitar Rp91,7 triliun (kurs Rp14.800 per USD).
Dalam kunjungan itu, Jokowi menghadiri one-on-one meeting dengan beberapa perusahaan besar Korea Selatan dan menghadiri pertemuan forum bisnis Forum dengan asosiasi dan perusahaan-perusahaan Korea Selatan.
Jokowi menerima pimpinan empat perusahaan besar Korsel ecara bergantian, di salah satu ruangan Hotel Lotte, Seoul. Mereka menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia.
Keempat pimpinan perusahaan besar itu adalah Kag-gyu Hwang (Vice Chairman Lotte Group), Choi Jeong-woo (Chairman & CEO POSCO), Kyung-shik Sohn (Chairman CJ Group), dan Chung Euison (Vice Chairman Hyundai Motor Company).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong yang ikut mendampingi Presiden mengatakan, kunjungan ini ditandai dengan penandatanganan 15 nota kesepahaman dan enam komitmen investasi business to business.
”Dengan ditandatanganinya 15 nota kesepahaman dan enam komitmen investasi tersebut diharapkan sentimen pelaku usaha luar terhadap pasar nasional dapat menjadi lebih baik,” ungkap Thomas seperti dikutip dalam dalam keterangan tertulis, Selasa (11).
Pria yang kerap disapa Tom itu berharap komitmen investasi bisa direalisasikan. Apalagi, rencana bisnis itu menyasar sektor industri utama, termasuk automotif. Hal tersebut dinilainya perlu direspons secara positif mengingat banyak komitmen investasi itu membidik pasar ASEAN dan Australia.
“Yang paling penting itu adalah meyakinkan investor bahwa Indonesia adalah tempat yang nyaman untuk berinvestasi. Kebanyakan negara yang ekonominya sedang terpuruk, karena tidak bisa menjaga sentimen pasar atau pelaku usaha,” kata Tom. (rel/snc)