SimadaNews.com-Suasana pagi yang sepi di Dusun Mangga Dua Dalam, Desa Bandar Tengah, Kecamatan Bandar Khalifah, Sergai, tiba-tiba berubah riuh dan heboh, setelah teriakan meminta tolong terdengar keras dari salah satu rumah.
Teriakan itu ternyata berasal dari rumah yang ditempati keluarga Abdul Aziz (31) dan orangtuanya. Pagi itu Selasa (2/10) sekira pukul 05.00 WIB, rumah pedagang bensin eceran itu terbakar.
Informasi diperoleh di lokasi kejadian, sebelum peritiwa kebakaran seperti biasanya di pagi hari setelah bangun tidur, Abdul Azis mengisi bensin ke dalam botol aqua yang akan dijualnya pada siang hari.
Sewaktu mengisi bensin ke botol aqua, Aziz hanya diterangi bantuan lampu teplok karena Listrik PLN sedang padam. Saat asyik mengisi bensin, tanpa disadari oleh Azis, api lampu teplok menyambar bensin sehingga api begitu cepat menjalar ke seisi rumah.
Melihat api menjalar, Azin spontan berteriak meminta tolong dengan keras sembari membangunkan penghuni rumah, Kedua orangtuanya yang tertidur pun terbangun, dan langsung keluar dari kamar menyelamatkan diri keluar dari rumah.
Azis pun ikut serta berlari ke luar rumah bersama kedua orangtuanya. Namun begitu keluar rumah, dia melihat istrinya Karmila (22) dan anaknya Aulia yang masih berumur dua bulan masih berada di dalam rumah.
Azis pun kembali ke dalam rumah untuk menolong istri dan anaknya. Namun api yang semakin membesar, membuat Azis dan istrinya kesulitan keluar rumah dan ketiganya terjebak di kobaran api hingga terbakar bersama bangunan rumah mereka.
Masyarakat yang berdatangan ke lokasi pun, tidak dapat berbuat banyak memberikan pertolongan, karena api semakin membesar. Api padamm setelah sejumlah mobil damkar turun memadamkan api.
Setelah api padam, petugas kepolisian dbantu warga mengevakusi tubuh Azis bersama istri dan anaknya yang ditemukan sudah tidak bernyawa posisi berpelukan di sisi ruang rumah yang terbakar.
Kepala Desa Mangga Dua Dalam, Mhd Nasir, mengatakan, Azis sehari-hari berjualan bensin, hendak mengisi bensin kedalam botol aqua,karena pada saat pagi itu kondisi sedang mati lampu.
Pengakuan Nasir, sebelum kejadian korban sudah diperingatkan oleh orangtuannya, supaya mengisi bensin jangan menggunakan mancis atau korek api. Tetapi Azis tidak menghiraukan dan tetap mengisi bensin dengan bantuan penerangan lampu teplok.
“Jadi itulah, Azis, istri dan anaknya tewas terbakar dan ditemukan dengan posisi berpelukan. Seisi rumah ludes semua,” kata Nasir.
Kasat Reskrim Polres Tebing tinggi, AKP TP Butarbutar, ketika dikonfirmasi, membenarkan peristiwa kebakaran yang menewaskan keluarga Abdul Azis.
Dia memambahka, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah bukti atas peristiwa itu. Dan terhadap korban tewas, setelah dievakuasi dari lokasi dibawa ke rumah sakit untuk otopsi dan kembali diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkam. (hot/snc)