SimadaNews.com-Dalam rangka mengembangkan atraksi alam guna menarik minat wisatawan ke Danau Toba. Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menggelar gerakan sadar wisata di lokasi Monkey Forest Parapat, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Rabu (5/11).
Kegiatan ini dilakukan sebagai aksi nyata untuk mendukung BPODT dalam merevitalisasi kembali kawasan ekowisata Sibaganding yang dulunya menjadi salah satu obyek wisata favorit di Parapat.
Camat Girsang Sipangan Bolon Boas Manik, pada kesempatan itu, menyampaikan terimakasih kepada BPODT yang telah memilih Monkey Forest untuk dijadikan sebagai tujuan pariwisata.
Dia berharap, Monkey Area dapat terpelihara dengan baik, supaya monyet-monyet yang selama ini berkeliaran di sepanjang Jalinsum Sibaganding dapat kembali ke habitatnya di Hutan Sibaganding.
“Selama ini monyet sudah berkeliaran dan menjadi hama bagi pedagang dan petani. Semoga dengan diaktifkannya kembali Monkey Forest ini, monyet tidak turun lagi ke jalan raya dan tidak jadi pengemis di jalanan,” harap Boas.
Direktur Destinasi Pariwisata BPODT, M.Tata Syafaat mengakui Parapat pernah mengalami masa kejayaannya. Namun kini ada banyak hal yang perlu dibenahi termasuk amenitas dan atraksi alam untuk ditingkatkan. Salah satunya Monkey Forest Sibaganding yang memiliki tiga jenis monyet.
Guna mendukung pengembangan wisata alam Monkey Forest, dalam waktu dekat Bus Pariwisata hasil kerjasama BPODT dengan Damri akan menyediakan layanan bus gratis bagi pengunjung dari Bandara Silangit.
Direncanakan akan melalui Monkey Forest untuk membawa wisatawan dengan syarat boarding pass pesawat yang akan berlaku selama 5 hari dan gratis selama liburan tahun baru.
“Selain fasilitas dan akomodasi modern, wistawan juga perlu disuguhi keanekaragaman flora dan fauna. Maka, mulai sekarang kita perlu pembenahan dan pengelolaan lokasi ini dengan baik agar layak kita tunjukkan kepada wisatawan,” ujar Tata.
Penanggungjawab Balai Kehutanan Aek Nauli, Sutrisno, mengatakan selain Monkey Forest, Sibaganding juga memiliki potensi Wisata Gajah di Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), peternakan lebah dan berbagai jenis pohon hutan yang dapat dijual ke pariwisata.
Pihaknya juga siap untuk mengkawal wisatawan untuk memperkenalkan objek yang dimiliki di area hutan Aek Nauli.
“Kita siap memberikan informasi terkait keanekaragaman flora dan fauna, sebab kita memiliki peneliti dan ahlinya di bidang ini,” pungkas Sutrisno
Acara dirangkai dengan bersih-bersih lokasi Monkey Forest, diskusi dan pemberian makan monyet serta pemberian bantuan materi kepada pengelola Monkey Forest Dari BPODT ke pengelola Ari Manik untuk digunakan membeli makanan monyet beberapa bulan ke depan.
Sebagai pengelola Monkey Forest, Ari, mengaku sangat senang atas perhatian dan dukungan dari BPODT. Ari berharap, bersama seluruh elemen masyarakat dan dukungan pemerintah, Monkey Forest dapat berjaya lagi seperti dulu lagi.
Turut hadir salam acara ini Manager Kaldera Toba Korry Paroma Panjaitan sekaligus inisiator revitalisasi Monkey Forest, Kapolsek Parapat AKP Bambang Priyatno, Kabid Pariwisata Disbudpar Simalungun Zulfanuddin Dalimunthe, Kabid Pengembangan Disbudpar Simalungun Ester Tambunan, Sekcam Girsang Sipangan Bolon Donni Sinaga.
Kemudian, Kepala Desa Sibaganding Martno Wandi Bakkara, Lurah Tigaraja Victor Sijabat, Ketua Kelompok Sadar Wisata Nauli Pondok Buluh Ramsiana Gultom, Ketua OPS Marihat Permai Urupan Sitanggang. (ana/snc)